Gempa Bumi Magnitudo 5,9 Guncang Banten, Getaran hingga Sukabumi

Gempa Bumi Magnitudo 5,9 Guncang Banten, Getaran hingga Sukabumi

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Informasi dari aplikasi BMKG, gempa diketahui berkekuatan M 5,9 berlokasi di 72 km Barat Daya Bayah-Banten. gempa terjadi sekitar pukul 07.53 WIB, Rabu 3 Januari 2024.

Koordinator Pusat Kedaruratan dan Operasional (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada Radar Sukabumi mengatakan, guncangan gempa bumi yang terjadi pada Rabu, 3 Januari 2024 sekitar pukul 07.53 WIB dengan kedalaman 63 kilometer tersebut, telah merusak beberapa rumah warga di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Berdasarkan laporan sementara sampai pukul 16.30 WIB itu, ada empat kecamatan yang terdampak dari guncangan gempa itu. Diantaranya, Kecamatan Kabandungan, Warungkiara, Simpenan dan Kecamatan Cikidang,” kata Daeng kepada Radar Sukabumi pada Rabu 3 Januari 2024.

Berdasarkan laporan dari petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Kabandungan, sambung Daeng, guncangan gempa bumi tersebut telah merusak satu unit rumah pada bagian dapur milik Entang yang diisi oleh 1 Kepala Keluarga (KK) dan 3 jiwa, tepatnya di Kampung Ciaul. RT 05/RW 02, Desa Mekarjaya, Kecamatan Kabandungan.

BACA JUGA:

Hingga sekitar pukul 15.30 WIB, total 3 rumah terdampak gempa tersebut. Secara total 4 rumah rusak karena kejadian ini. Informasi yang diberikan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) BPBD Kabupaten Sukabumi. 

Rumah rusak terjadi di Kampung Tegal Nyampai, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kampung Bantarkalong, Desa Hergarmanah, Kecamatan Warungkiara dan Kampung Ciaul, Desa Mekarjaya, Kecamatan Kabandungan.

"Bagian samping rumah warga bernama Among di Kecamatan Simpenan ambruk saat gempa M 5,9 Banten pagi tadi, rumah dihuni 3 jiwa. Tidak ada korban jiwa," kata Sandra Fitria, petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Rabu 3 januari 2024.

Dijelaskan Sandra, rumah tersebut sebelumnya memang terdampak pergeseran tanah sampai akhirnya ambruk karena guncangan gempa.

"Data kerusakan rumah dengan luas bangunan 5 x 12 meter, rusak pada bagian temboknya dengan tinggi (kerusakan) 3 meter dan lebar 1 meter. Total kerusakan 6 meter sebelumnya sudah mengalami pergerakan tanah pondasi TPT tanggul penahan tanah. Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam peristiwa ini," jelas Sandra.

Kemudian peristiwa kerusakan berikutnya terjadi di wilayah Kecamatan Warungkiara, rumah warga milik Eva Maspupah roboh. Rumah itu dihuni 7 orang.

"Hasil pemantauan kejadian bencana alam gempa bumi berikutnya di wilayah Kecamatan Warungkiara. P2BK Warungkiara melaporkan rumah ambruk, dihuni 3 KK (keluarga) dengan jumlah 7 jiwa. Kebutuhan perbaikan dan permakanan untuk keluarga yang terdampak," ujar Sandra.

BACA JUGA:

Hal serupa juga disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rachmat. Dia mengatakan, hingga pukul 08.06 WIB pihaknya belum menerima laporan dampak kerusakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: