Harga Kopi Naik, Petani di Lampung Tak Menikmati
Sebagian petani menanam kopi tanpa perawatan optimal.
Abdul Charis biasanya mengelola kopi petik merah hingga 300 kilogram. Saat ini, stok biji kopi itu mulai habis.
Perempuan buruh menyortir biji kopi kering jenis robusta di gudang pengolahan kopi di kawasan Way Laga, Bandar Lampung, Lampung.
Upah menyortir kopi saat ini Rp 1.000 per kilogram. Pada masa panen kopi yang diperkirakan mulai pada bulan April, biasanya banyak buruh lepas perempuan yang menjadi penyortir biji kopi.
Untuk meningkatkan nilai tambah, sebagian petani memilih petik merah dan mengolah biji kopi menjadi green bean atau kopi bubuk secara mandiri.
BACA JUGA:Patut Bangga, Inilah Daerah-Daerah Penghasil Kopi Terbaik dan Terbesar di Indonesia
BACA JUGA:Tips Menyeduh Kopi Hitam Sempurna di Rumah: Panduan Praktis Menikmati Kopi dengan Lebih Nikmat
Biji kopi hasil petik merah dijual paling murah Rp 40.000 per kg dan kopi bubuk robusta Rp 100.000 per kg.
Dengan begitu, mereka bisa menjual kopi lebih tinggi dibandingkan sekadar menjualnya sebagai biji kopi asalan kepada tengkulak.
Harga kopi asalan saat ini Rp 29.000-Rp 30.000 per kg. Hal itu membuat petani tidak bisa merasakan keuntungan yang maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: