Harga Kopi Naik, Petani di Lampung Tak Menikmati
RADARPENA.CO.ID - Produksi kopi robusta di Kabupaten Lampung Barat, Lampung anjlok tajam hingga 70 persen.
Hal itu berimbas kepada pasokan kopi yang terbatas dan berujung harga kopi meningkat.
Meski begitu, petani di Lampung Barat, Lampung, tidak menikmati tingginya harga kopi.
Alasannya, hasil panen anjlok akibat tanaman kopi terdampak cuaca ekstrem.
BACA JUGA:Tips Meminum Kopi Ketika Jalani Intermitten Fasting, Program Diet Takkan Terganggu
BACA JUGA:Tahun Depan Kelengkapan Berkas Gak Perlu Fotokopi KTP, Diganti Pake Ini
Paryoto (53), petani kopi asal Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, Lampung, menuturkan, harga kopi di tingkat petani berkisar Rp 30.000-32.000 per kilogram.
Harga itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, Rp 20.000-Rp 24.000 per kg.
Akan tetapi, petani kopi tidak bisa menikmati keuntungan, alasannya produksi kopi tahun ini anjlok.
Hasil panen yang semula bisa mencapai 1,5 ton per hektar kini hanya setengah ton per hektar.
Gaya hidup minum kopi membuat usaha kedai kopi semakin berkembang di Lampung.
Selain cuaca ekstrem, anjloknya produksi kopi juga dipengaruhi minimnya penggunaan pupuk oleh petani.
BACA JUGA:Rumah Pedagang Kopi Starling Digeledah Densus 88, Diduga Jaringan Teroris
BACA JUGA:Forkopimda Sabang Minta UNHCR Segera Pindahkan Pengungsi Rohingya dari Pulau Weh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: