Apa Itu KNPB? Terungkapnya Dalang Rusuh Dibalik Iringan Pemakaman Lukas Enembe

Apa Itu KNPB? Terungkapnya Dalang Rusuh Dibalik Iringan Pemakaman Lukas Enembe

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Prosesi pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Jayapura pada Kamis 28 Desember 2023, didalangi oleh anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan menyebut kerusuhan yang terjadi di Jayapura saat pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe diduga diprovokasi.

Dia pun terang-terangan menyebut provokator kericuhan adalah massa dari organisasi KNPB dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Akibatnya, terjadi aksi anarkis hingga ada massa yang melakukan pembakaran.

"Tetapi di belakang itu ada penyusup, mereka dari KNPB dari ULMWP yang melakukan pembakaran beberapa bangunan, mobil," ujarnya.

BACA JUGA:

Kerusuhan itu terjadi saat proses arak-arakan jenazah mantan gubernur Papua Lukas Enembe dari Bandara Sentani ke STAKIN dan rumah duka, Kamis 28 Desember 2023.

Pangemanan menyatakan bahwa anggota KNPB dan ULMWP tersebut menyusup di tengah-tengah massa yang mengantar jenazah, memprovokasi, dan berusaha menciptakan aksi provokatif. Meskipun demikian, aparat keamanan tidak terpancing dan tetap bertindak sesuai hukum dan peraturan yang berlaku.

Lantas, apa sih organisasi KNPB yang menjadi dalang kerusuhan dibalik iringan pemakaman Lukas Enembe pada Kamis, 28 Desember 2023? Simak ulasan artikel dibawah ini sampai habis.

 

Komite Nasional Papua Barat (KNPB)

Pada tahun 1961 didirikan Komite Nasional oleh Para pejuang Kemerdekaan Bangsa Papua Barat. Pada Tanggal 11 April 1969, Herman Wayoi, Mozes Werror, Clemens Runaweri memimpin sebanyak 200 pendemo kebanyakan dari pegawai-pegawai negeri, pelajar dan mahasiswa. 

Demonstrasi awalnya hanya bergerak puluhan orang saja, pagi-pagi mereka berangkat ke kediaman Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Fernando Ortiz Sanz dan menyampaikan suatu resolusi berjudul,”Penentuan Nasib Sendiri atau disingkat Penase.

”Demo pertama kali menentang pelaksanaan Pepera melalui sistem perwakilan Dewan Musyarawah Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Pendemo menegaskan harus menjalankan referendum untuk satu orang satu suara.

Pada Tahun 2009 nama Komite Nasional Papua ditambahkan "barat" maka menjadi Komite nasional Papua Barat (KNPB) dengan atas dasar keprihatinan penderitaan rakyat Papua dan waktu itu ditangkapnya Buchtar Tabuni dan Sebby Sambom di Pemakaman Theys H.Eluay. 

Tokoh sentral KNPB adalah Buchtar Tabuni, yang kemudian membentuk sebuah lembaga politik namanya Parlemen Rakyat Daerah(PRD) dan sekarang ketua PRD adalah Buchtar Tabuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: