Prediksi BNPB: Tahun Baru di Pulau Jawa Diwarnai Hujan Lebat Berpotensi Bencana!

Prediksi BNPB: Tahun Baru di Pulau Jawa Diwarnai Hujan Lebat Berpotensi Bencana!

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Musim hujan di tahun baru sudah sering terjadi dan sudah jadi hal biasa bagi kebanyakan orang. Akan tetapi baru-baru ini BNPB merilis prediksi yang patut di cermati bersama.

Bencana hidrometeorologi basah mencakup hujan lebat, banjir, longsor, atau peristiwa lain yang terkait dengan tingginya curah hujan berpotensi terjadi di di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta pada 31 Desember hingga 2 Januari. Hal ini di sampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Malam tahun baru, tanggal 1, tanggal 2, itu dari 31 ke tanggal 1 itu yang mulai diwaspadai adalah Jawa Tengah, Jawa Barat hingga DKI. Ini mungkin ada peningkatan-peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadinya bencana-bencana hidrometeorologi basah," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Kamis (27/12/2023).

Meskipun kondisi di atas masih merupakan prediksi, BNPB menekankan pentingnya kewaspadaan dan menyarankan masyarakat untuk selalu memantau perkiraan cuaca sebelum beraktivitas di luar ruangan.

BACA JUGA:

"Makanya kita harus me-reminder bagi sobat tangguh semua yang akan beraktivitas di luar ruang selalu biasakan melihat perkiraan cuaca," tuturnya.

Abdul memaparkan, potensi pergerakan curah hujan, dari Nusa Tenggara Barat mengarah ke Bali pada 29-30 Desember, berlanjut ke Jawa Tengah pada 30-31 Desember, dan kemudian berpindah ke Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten pada 31 Desember hingga 2 Januari.

"Dari arah timur ke barat, bergeraknya dari Nusa Tenggara Barat," ujarnya.

Abdul Muhari lebih lanjut menjelaskan, kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia, terutama Jawa, mengalami kekeringan selama sekitar satu minggu pada 18-23 Oktober.

Hal itu disebabkan minimnya tutupan awan hujan di daerah tersebut, sehingga suhu udara menjadi sangat panas, mencapai suhu rata-rata 30 derajat Celsius.

"Jadi ini bisa kita lihat sebenarnya 18-19 hampir 1 minggu penuh itu Jawa mulai dari Lampung ya, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, beberapa bagian itu kering dan tanpa ada tutupan awan," jelas Abdul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: