Tragis! Negara Miskin Ini Dilema Utang Rp3 Kuadriliun Hadapi Tahun 2024
BACA JUGA:Rasio Utang Indonesia Sentuh 37,8 Persen di 2023, Jokowi: Terkecil dari Negara-negara G-20 dan ASEAN
Kemudian, berbeda dengan AS dan negara-negara lain yang menerbitkan utang dalam mata uang mereka sendiri, negara-negara perbatasan tidak dapat meringankan beban mereka melalui inflasi dengan mencetak uang, dan sering menerbitkan utang dalam mata uang negara lain melalui eurobonds.
Mitra dan kepala investasi di Tundra Fonder AB Swedia, yang mengelola dana ekuitas yang didedikasikan untuk pasar-pasar perbatasan, menuturkan bahwa kondisi ini merupakan krisis terburuk dalam 30 tahun terakhir bagi negara-negara ini
"Pasar-pasar ini tidak dibangun dengan cara yang dapat mengelola penerbitan eurobond dalam siklus seperti ini,” ucapnya.
Contohnya di salah satu negara, baru-baru ini, menteri Keuangan Nigeria, Adebayo Olawale Edun, berbicara di hadapan para bankir Wall Street dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran mereka terkait krisis utang yang melanda negaranya.
Dalam pertemuan yang disponsori oleh Citigroup, salah satu penjamin emisi obligasi internasional terbesar di dunia, menjanjikan pemotongan pengeluaran dan meningkatkan pajak untuk membayar utang kepada investor asing.
Edun sendiri kemudian menuturkan salah satu tantangannya, yakni pembayaran utang Nigeria pada tahun 2022, setara dengan US$7,5 miliar, melampaui pendapatannya sebesar US$900 juta, yang dengan kata lain Nigeria terpaksa meminjam lebih banyak untuk membayar utangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: