Keliru! Ternyata Singkong Bukan Berasal dari Indonesia

Keliru! Ternyata Singkong Bukan Berasal dari Indonesia

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Diketahui, Singkong dibawa ke Indonesia pertama kali oleh Bangsa Portugis pada Abad ke-16 silam. Sementara, penanaman Singkong secara luas di Indonesia baru dilakukan di tahun 1810 silam. 

Singkong merupakan sumber makanan yang kaya akan karbohidrat. Tanaman umbi tersebut adalah makanan pokok setelah beras dan jagung di Indonesia, ataupun di negara tropis lainnya.

Singkong sejak lama dianggap sebagai tanaman umbi-umbian asli Indonesia. Namun, ternyata kenyataannya tidak demikian.

Singkong berasal dari Amerika Selatan. Daerah yang banyak ditemukan singkong adalah Brazil dan Paraguay. Bahkan singkong sudah ada sejak 10 ribu tahun yang lalu di Brazil dan Paraguay.

BACA JUGA:

Namun, bukti arkeologis justru ditemukan di kebudayaan Indian Maya, yakni di Meksiko dan El-Salvador.

Singkong diperkirakan sudah didomestikasi sejak lebih dari 8.000-10.000 tahun lalu di Brazil selatan dan Bolivia timur, sepanjang perbatasan selatan Cekungan Amazon. 

Bukti arkeologi tertua domestikasi singkong adalah berdasarkan pati dan serbuk sari yang ditemukan di sebuah situs di luar Amazon.

Arkeolog Jennifer Watling dan rekannya pada 2018 lalu melaporkan sisa-sisa umbi-umbian tersebut menempel di perkakas batu di situs Teotonio, selatan Amazon. 

Para ahli mengatakan, domestikasi singkong di Amazon telah dilakukan sebelum lebih dari 7.500 tahun lalu. Area tanam singkong itu diperkirakan berasal dari tahun 600 Masehi.

Ladang singkong suku Maya terdiri atas tanah bergerigi dengan tanaman pangan tersebut ditanam di atas punggungan dan dialiri air.

Sebagai informasi, peradaban suku Maya tinggal di wilayah Mesoamerica. Disebutkan dalam History, Mesoamerica adalah istilah untuk menyebutkan Meksiko dan Amerika Tengah sebelum penaklukan Spanyol abad ke-16.

BACA JUGA:

Dan sampai saat ini, Indonesia menempati posisi ke empat dalam jumlah produksi singkong terbanyak di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: