Kades Ketapang Daya Bantah Dituduh Pernah Diperiksa Polisi Terkait Kepentingan Pasangan Pilpres
Menurut dia, tidak pernah ada pemanggilan oleh pihak kepolisian, baik secara formal maupun informal kepadanya. Bahkan sampai ada intimidasi untuk mendukung salah satu capres.
"Untuk pribadi saya sangat enggak enak dengan adanya itu, ini family juga menanyakan perihal berita itu karena di berita itu agak jelas, kalau saya ini dipanggil. Kalau sudah dipanggil aparat berarti saya ada masalah hukum, ini kan enggak enak, keluarga khawatir juga," kata Wijdan.
BACA JUGA:Temuan PPATK Soal Transaksi Janggal Capai Triliunan Rupiah Terkait Kontestan di Pemilu 2024
BACA JUGA:Pendaftaran anggota KPPS Pemilu 2024: Simak Persyaratan, Cara Pendaftaran dan Besaran Honornya
Wijdan berharap Dewan Pers segera menangani hal ini. Sehingga namanya bisa dihapus dari pemberitaan yang dianggap tidak benar tersebut.
"Pada intinya saya tidak pernah dipanggil oleh kepolisian manapun, entah dari Polsek atau Polres atau Polda tidak pernah dan saya sampai detik ini Alhamdulillah tidak ada sangkut paut hukum. Apalagi pemanggilan itu infonya menyangkut Pilpres, itu sangat tidak benar," tutur Wijdan.
Sementara penjelasan dari Polda Jawa Timur membenarkan hal tersebut. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan bahwa memang tidak ada satupun panggilan dan intimidasi kepada para kepala desa di Jawa Timur untuk memilih salah satu capres. Dirinya menegaskan jika pihak kepolisian selalu bersikap netral di setiap tahapan Pemilu.
"Polda Jawa Timur tidak pernah melakukan pemanggilan terhadap kepala desa terkait dengan capres maupun cawapres. Jadi di sini kita betul-betul netral dalam melakukan upaya untuk pengamanan pemilu," ungkap Dirmanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: