Mengenal Apa Itu Extra Stress Disorder Atau PTSD, Pahami Selengkapnya di Sini!

Mengenal Apa Itu Extra Stress Disorder Atau PTSD, Pahami Selengkapnya di Sini!

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pasca trauma merupakan kondisi kesehatan jiwa yang dipicu oleh peristiwa traumatis. Misalnya, pelecehan seksual, bencana alam, peperangan, atau kecelakaan. 

Akan tetapi, tidak semua orang yang mengingat atau pernah mengalami kejadian yang traumatis akan mengidap PTSD.

Sebab, ada beberapa ciri khas yang menjadi acuan dokter untuk mendiagnosis apakah seseorang mengalami kelainan ini atau tidak. 

Beberapa gejala PTSD adalah seperti bermimpi buruk, kesulitan berkonsentrasi, sebisa mungkin mencegah hal-hal yang berkaitan dengan traumanya, mengalami sensasi peristiwa tersebut terjadi lagi (flashback), merasa bersalah, sulit terlelap, dan sebagainya. 

BACA JUGA:

Gejala Perubahan Negatif dalam Pemikiran dan Suasana Hati

  • Pikiran negatif tentang diri sendiri, orang lain atau dunia
  • Keputusasaan tentang masa depan
  • Masalah memori, termasuk tidak mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis
  • Kesulitan mempertahankan hubungan dekat
  • Merasa terpisah dari keluarga dan teman
  • Kurangnya minat pada aktivitas yang pernah Anda nikmati
  • Kesulitan mengalami emosi positif
  • Merasa mati rasa secara emosional
  • Perubahan reaksi fisik dan emosional

Gejala Perubahan Reaksi Fisik dan Emosional

  • Menjadi mudah terkejut atau takut
  • Selalu waspada terhadap bahaya
  • Perilaku merusak diri sendiri, seperti minum terlalu banyak atau mengemudi terlalu cepat
  • Sulit tidur
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Iritabilitas, ledakan kemarahan, atau perilaku agresif
  • Rasa bersalah atau malu yang luar biasa

Faktor Risiko PTSD

Beberapa faktor pemicu gangguan stres pasca trauma antara lain:

  • Pengalaman yang menakutkan, termasuk jumlah dan tingkat keparahan trauma yang telah terjadi dalam hidup.
  • Mewarisi risiko kesehatan mental, riwayat gangguan kecemasan dan depresi dalam keluarga.
  • Ciri-ciri kepribadian seperti kecenderungan temperamental.
  • Cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang tubuh lepaskan sebagai respons terhadap stres.

BACA JUGA:

Pencegahan PTSD

  • Mendapatkan bantuan tepat waktu dapat mencegah perkembangan PTSD semakin parah. Jadi, tidak ada salahnya untuk bercerita pada keluarga, pasangan, atau teman dekat akan kondisi yang kamu alami. Jika memang perlu, kamu bisa meminta bantuan psikolog atau psikiater apabila kamu tidak bisa mengatasi perasaan yang muncul setelah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dan memicu trauma. 

Obat untuk PTSD 

Obat-obatan yang biasa diresepkan oleh dokter untuk penderita PTSD di antaranya yaitu:

  • Obat anti cemas. Obat ini digunakan untuk meredakan kecemasan pasien PTSD yang berlebih karena traumanya. Obat anti cemas ini biasanya diresepkan oleh dokter dalam waktu singkat saja.
  • Prazosin. Prazosin digunakan untuk mengurangi mimpi buruk yang dialami oleh penderita PTSD.
  • Antidepresan. Antidepresan berfungsi untuk membantu meringankan depresi, sulit berkonsentrasi, dan hal sejenis yang berkaitan dengan gejala PTSD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: