Tinggalkan Dollar, RI dan Korsel Transaksi Pakai Mata Uang Lokal Tahun Depan

Tinggalkan Dollar, RI dan Korsel Transaksi Pakai Mata Uang Lokal Tahun Depan

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea telah menjalin kesepakatan menyusun kerangka kerja transaksi mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) demi meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan transaksi finansial dengan mata uang Indonesia (Rupiah) dan mata uang Korea Selatan (Won).

Hal itu diwujudkan dengan kesepakatan antara Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea pada hari Minggu, 10 November 2023.

BI dan Bank Korea  menyusun framework LCT dalam Operational Guidelines, di sela-sela pertemuan High Level Meeting BI-BOK di Bali.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, penyusunan kerangka kerja LCT (Local Currency Transaction) merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama penggunaan mata uang lokal kedua bank sentral yang telah disepakati pada Mei 2023 lalu.

Hal ini tentunya bisa memberikan opsi bagi dunia usaha dalam melakukan transaksi perdagangan dan meningkatkan efisiensi transaksi.

"Dengan implementasi kerangka kerja sama LCT ini, perdagangan antarnegara dapat menggunakan kuotasi nilai tukar secara langsung yang disediakan oleh bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) sehingga memberikan opsi bagi dunia usaha dalam melakukan transaksi perdagangan dan meningkatkan efisiensi transaksi," ungkap Perry. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Putuskan Pertahankan Besaran BI Rate, Juga Keluarkan 5 Jurus, Agar Inflasi Tetap Rendah

BACA JUGA:Bank Indonesia, Bengkulu Selenggarakan Evaluasi Indeks ETPD

Perry Warjiyo juga menjelaskan, kerangka kerja LCT ini diharapkan dapat di implementasikan mulai tahun depan yakni pada tahun 2024.

Penerapan penggunaan Rupiah dan Won Korea dalam transaksi ini diharapkan dapat menekan volatilitas mata uang kedua negara di tengah ketidakpastian global.

Selain itu, penggunaan mata uang lokal seperti Rupiah dan Won secara luas bisa berdampak pada penguatan stabilitas makroekonomi. Kolaborasi ini akan memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara Indonesia dengan Korea.

Disisi lain, dalam kesempatan yang sama Gubernur Bank of Korea Rhee Chong-young juga mengatakan kerangka kerja LCT (Local Currency Transaction) bisa menciptakan peluang untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia dan bahkan ASEAN.

Menurut Ree Chong-young Indonesia dengan wilayah dengan populasi yang besar, memegang peranan penting dalam rantai pasok global pada sektor-sektor maju.

Misalnya pada baterai dan juga kendaraan listrik. Terlebih, minat bisnis Negara Korea di Indonesia juga terus menunjukan peningkatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: