3 Penyebab Munculnya Gerakan Islamofobia di Eropa
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Gerakan islamofobia terus marak di sejumlah negara Eropa dalam beberapa tahun belakangan ini.
Dilansir dari Open Society Foundation, islamophobia di Eropa merupakan suatu fenomena yang menggambarkan kebencian, ketakutan, dan diskriminasi terhadap Muslim atau Islam secara umum.
Fenomena islamophobia ini telah meningkat di beberapa negara Eropa selama beberapa dekade terakhir, menjadi masalah serius yang memengaruhi banyak aspek kehidupan Muslim di Eropa.
Islamophobia di Eropa ini tidak serta-merta muncul dengan sendirinya. Tak lain terdapat penyebab yang menjadi alasan kuat bagi mereka sehingga menimbulkan diskriminasi terhadap Islam atau muslim secara umum.
Dirangkum dari laman NU Online, terdapat tiga penyebab munculnya islamophobia di Eropa.
BACA JUGA:
- Mantan Pemimpin Front Pembela Islam Habib Muhammad Rizieq Shihab, Rencananya Hadiri Munajat 212 di Monas Jakarta
- Kecewa! Joe Biden Minta Maaf ke Palestina dan Pimpinan Islam AS: Saya Janji Akan Berbuat Lebih Baik!
Salah satu alasan utama munculnya Islamophobia di Eropa adalah ketidaknyamanan masyarakat Eropa terhadap Islam dan warga Muslim.
Eropa sebagian besar merupakan masyarakat homogen dengan budaya, adat istiadat, dan nilai-nilai yang berbeda dengan agama Islam.
Karena itu, bagi masyarakat imigran Muslim, sulit untuk melakukan asimilasi dan integrasi dengan masyarakat Eropa yang berbeda daripada komunitas mereka sendiri.
Hal ini menciptakan ketegangan dan ketidaknyamanan antara warga Muslim dan non-Muslim di Eropa.
Selain itu, ketidaknyamanan tersebut semakin diperparah dengan kehadiran kaum ekstremis yang melakukan tindakan teror di nama Islam.
Serangan-serangan teroris yang dilakukan oleh kelompok seperti Al-Qaeda dan ISIS telah memperkuat pandangan negatif terhadap Islam di Eropa.
BACA JUGA:
- Pengertian Hasad dalam Islam, Betapa Bahayanya Penyakit Hati Ini
- 10 Tanda Besar Menjelang Kiamat Menurut Islam yang Perlu Diketahui, Berikut Ini Urutan Kejadiannya
Meskipun ajaran Islam sebenarnya menolak kekerasan dan terorisme, tetapi tindakan-tindakan ekstremis ini menyebabkan stigma negatif terhadap seluruh komunitas Muslim di Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: