Mengenal Mantan Menlu AS Henry Kissinger, Seorang Yahudi Peramal Kehancuran Israel!

Mengenal Mantan Menlu AS Henry Kissinger, Seorang Yahudi Peramal Kehancuran Israel!

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Henry Kissinger, seorang mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) dan diplomat senior, dikenal sebagai seorang Yahudi peramal kehancuran Israel

Namun, pada Rabu, 29 November 2023, Henry Kissinger meninggal dunia di usia 100 tahun. 

Kissinger dilahirkan pada tanggal 27 Mei 1923 di Fürth, Jerman. Ia terpaksa meninggalkan negaranya ketika Nazi menguasai Jerman pada tahun 1938 karena keluarganya merupakan keluarga Yahudi. 

Pada usia yang muda, ia merasakan teror dan diskriminasi yang dilakukan oleh Nazi terhadap umat Yahudi. 

Pengalaman ini mungkin meninggalkan bekas dalam pikiran Kissinger dan membentuk pandangannya terhadap konflik Israel-Palestina.

Setelah pindah ke AS, Kissinger memulai kariernya di bidang akademik dan menjadi dosen di Harvard University. 

BACA JUGA:

Pada tahun 1969, ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri AS oleh Presiden Richard Nixon. Selama masa jabatannya, ia memainkan peran penting dalam mengakhiri Perang Vietnam dan meraih kesepakatan damai dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Namun, keterlibatannya dalam perang Vietnam dan dukungannya terhadap rezim-diktator seperti Augusto Pinochet di Chili tidak dapat diabaikan. 

Kebijakan luar negerinya dianggap kontroversial dan sering mendapat protes serta kritik dari sejumlah kelompok aktivis dan mahasiswa yang memprotes keterlibatan AS dalam perang Vietnam dan pelanggaran hak asasi manusia.

Terkait dengan tudingan sebagai peramal kehancuran Israel, Kissinger diketahui memiliki pandangan yang rumit dan bertentangan tentang konflik Israel-Palestina. 

Sebagai seorang Yahudi yang melihat kekejaman Nazi dan penindasan terhadap orang Yahudi, ia merasakan kecemasan akan eksistensi Israel sebagai rumah bagi bangsa Yahudi. Namun, ia juga mengakui pentingnya menemukan solusi damai untuk konflik tersebut.

Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa ia meninggalkan warisan yang kontroversial, terutama dalam mengenai kebijakan luar negeri AS, perjalanan hidupnya yang panjang dan pengaruhnya yang kuat dalam dunia politik patut diakui.

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: