Epidemi Pneumonia di China Dikhawatirkan Mengulang Sejarah Pandemi Covid
JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - China menetapkan sejumlah kebijakan 'radikal' untuk mengatasi kasus pneumonia misterius yang belakangan marak menjangkiti anak-anak di negara itu.
Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng, mengatakan pihaknya menyerukan pembukaan lebih banyak klinik untuk demam serta vaksinasi bagi anak-anak dan orang tua.
"Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan pembukaan klinik dan area perawatan yang relevan, memperpanjang jam layanan dan meningkatkan pasokan obat-obatan," kata Mi pada, Minggu 26 November 2023.
Pernyataan ini dilontarkan usai rumah sakit anak di Beijing menyatakan bahwa setidaknya 7.000 pasien dirawat setiap hari di institusi tersebut belakangan ini.
Jumlah ini telah melebihi kapasitas rumah sakit terbesar di Tianjin itu.
Beijing dan sejumlah wilayah China baru-baru ini memang mencatat lonjakan pasien yang menderita penyakit pernapasan.
Peristiwa ini bersamaan dengan musim dingin pertama di negara tersebut sejak tak lagi ada pembatasan kegiatan buntut Covid-19.
BACA JUGA:Wabah Pneumonia Misterius di China Semakin Melonjak dan Banyak Menyerang Anak-Anak
BACA JUGA:Inisiatif Cina Kurangi Penderita Pneumonia Misterius, Jangan Sampai Kejadian Covid Terulang
Pada Sabtu, 25 November 2023, rumah sakit anak Beijing bahkan memecahkan rekor dengan menerima lebih dari 13 ribu anak di unit gawat darurat dan rawat jalan.
Pejabat kesehatan di Beijing dan kota-kota besar lainnya di China utara mengatakan anak-anak kemungkinan terserang penyakit musiman khas, seperti influenza dan virus pernapasan syncytial (RSV) serta pneumonia mikroplasma (infeksi bakteri yang biasanya menyebabkan infeksi ringan dan umumnya menyerang anak-anak).
Lonjakan kasus di China utara juga terjadi di tengah meningkatnya jumlah kasus infeksi saluran pernapasan musiman di belahan bumi utara, termasuk di Amerika Serikat.
Di AS, RSV dilaporkan menyebar pada tingkat yang "belum pernah terjadi sebelumnya" di kalangan anak-anak.
Situasi di China ini menimbulkan kekhawatiran global setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta pemerintah China untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai peningkatan penyakit pernafasan dan melaporkan kelompok pneumonia yang misterius pada anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: