Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Perbedaan KRL, LRT dan MRT
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Indonesia memiliki banyak kategori kendaraan atau mode transportasi umum yang sudah disediakan pemerintah untuk mempermudah mobilitas penduduknya. Mulai dari kendaraan darat, laut, dan juga udara.
Saat ini, mode transportasi umum dengan pengguna terbanyak adalah kereta. Pada kereta sendiri terbagi menjadi 3 tipe yakni KRL, LRT dan MRT.
Ketiga mode kereta ini memiliki fungsi yang sama yakni memindahkan serta mengantarkan penumpang dengan ruang jangkau kota atau lintas kota yang berdekatan serta masih bisa ditempuh dengan jalur darat.
Melihat dari bentuk dan fungsinya, ketiga mode kereta ini tidak dapat dibedakan bagi masyarakat pada umumnya.
BACA JUGA:
- Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Jelang Nataru Masih Ramai Peminat
- Liburan ke Bandung dengan Kereta Cepat Whoosh, Dapatkan Bonus 6 Wisata Gratis Ini
Bahkan karena nama yang hampir mirip sehingga banyak orang yang sering terbalik mengucapkannya. Sebab, KRL, LRT dan MRT memiliki persamaan yang nampak jelas terlihat yakni sama-sama berjalan diatas rel untuk mengantarkan penumpang ke stasiun tujuannya.
Tidak hanya itu, pemahaman masyarakat pada umumnya sulit membedakan karena sama-sama menggunakan lokomotif, dan memanfaatkan listrik sebagai tenaga yang akan digunakan untuk bergerak.
Nyatanya dari KRL, LRT dan MRT perbedaan. Dan tidak semua masyarakat bisa memahami perbedaan tersebut. Namun bagi sebagian orang sudah ada yang memahami dari arti dan fungsi serta kegunaannya.
Lantas, apa perbedaan dari KRL, LRT dan MRT? Berikut ini ulasannya.
Perbedaan KRL, MRT dan LRT
Kereta Rel Listrik atau KRL merupakan kereta listrik paling tua di antara kedua kereta listrik lainnya. Wacana elektrifikasi jalur kereta api di Jakarta dan sekitarnya sudah ada sejak 1917.
Adapun peresmian pertama KRL pada 1925 dan seiring dengan itu KRL telah mendapat modernisasi hingga seperti saat ini.
Untuk segi daya tampung, KRL memiliki kapasitas yang paling besar dengan daya tampung mencapai 2.000 penumpang. Selain itu, keunggulan KRL terletak pada rute perjalanan terbanyak yang tersebar di Jabodetabek.
KRL memiliki 2 jalur lintasan, yaitu layang dan atas tanah dengan kecepatan mencapai 90 km/jam. Kereta juga lengkap dengan 8 sampai 10 gerbong. Adapun sumber daya listriknya mengambil dari atas kereta atau Listrik Aliran Atas (LAA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: