Penyebaran Nyamuk Wolbachia Untuk Mengatasi DBD Banyak Menuai Kontroversi, Apakah Aman?

Penyebaran Nyamuk Wolbachia Untuk Mengatasi DBD Banyak Menuai Kontroversi, Apakah Aman?

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes Ngabila Salama mengatakan bahwa penyebaran nyamuk wolbachia untuk memberantas DBD sudah sesuai dengan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang penanggulangan demam berdarah dengue (DBD).

Namun, kontroversi seputar nyamuk Wolbachia mewarnai jagad media sosial. Ajakan penolakan terhadap pelepasan nyamuk Wolbachia mencuat pada pertengahan November 2023. 

Bahkan kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkan nyamuk ber-Wolbachia itu berimbas pada ditundanya pelepasan nyamuk di Denpasar, Bali yang rencananya akan dilakukan pada 13 November 2023. 

Mengutip laman resmi Kemenkes, wolbachia sendiri adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Ketika nyamuk aedes aegypti sudah terinfeksi wolbachia, mereka menjadi mandul. 

BACA JUGA:

Akibatnya nyamuk yang mengandung wolbachia tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika menghisap darah orang. Dengan demikian, secara alami jumlah kasus DBD juga akan berkurang.

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. 

Mengutip laman resmi Kementrian Kesehatan, DBD merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia. Pada 2022, telah tercatat sebanyak 1,1 juta kasus DBD di Indonesia. 

Angka ini menunjukkan bahwa DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan pengendalian nyamuk Aedes aegypti. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyebar nyamuk Wolbachia untuk menekan penyakit deman berdarah dengue (DBD) di lima kota Indonesia.

Lima wilayah kota yang disebar nyamuk Wolbachia itu adalah Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).

Dilansir dari laman resmi World Mosquito Program (WMP), cara kerja nyamuk Wolbachia dilakukan dengan memasukan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti.

Ketika nyamuk Aedes aegypti jantan yang mengandung bakteri Wolbachia kawin dengan nyamuk betina liar yang tidak memiliki Wolbachia, maka virus dengue pada nyamuk betina akan diblokir, sehingga telurnya tidak akan menetas.

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: