Orang Tua Pilih Kasih? Yuk, Atasi Sikap Parental Favoritism pada Anak dengan Cara Ini!

Orang Tua Pilih Kasih? Yuk, Atasi Sikap Parental Favoritism pada Anak dengan Cara Ini!

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Jarang disadari, 70 persen orang tua memiliki anak favorit. Kebanyakan dari mereka yang memiliki anak lebih dari satu, sikap dan perhatiannya lebih menonjol terhadap salah satu anak.

Tanpa disadari, sikap mereka yang demikian merupakan pilih kasih yang termasuk dalam parental favoritism atau lebih dikenal favoritism.

Parental favoritism adalah suatu keadaan di mana orang tua memilih untuk lebih mendukung salah satu anak mereka daripada yang lain. 

Ini adalah masalah yang umum terjadi dalam keluarga dan dapat menyebabkan dampak yang merugikan pada anak-anaknya. 

Mengutip dari akun Instagram @dearmoms.id, menurut penelitian pada 384 keluarga yang dilakukan oleh Katherine Conger (family sociologist) menunjukkan bahwa 74% ibu dan 70% ayah memperlihatkan perlakuan istimewa terhadap satu anak.

Dalam beberapa kasus, parental favoritism (favoritisme) dapat menyebabkan ketidakadilan, kecemburuan, dan perasaan tidak dihargai di antara saudara kandung yang tidak diuntungkan. 

BACA JUGA:

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dampak dari parental favoritism dan cara mencegahnya.

Menurut psikolog, parental favoritism adalah perilaku yang sangat tidak sehat dan merusak bagi keluarga. 

Bukannya menjadi pengalaman positif, favoritisme dapat memicu kecemburuan, permusuhan, dan bahkan depresi di antara saudara kandung yang tidak diuntungkan. 

Hal ini dapat menyebabkan beberapa efek buruk pada anak-anak seperti rendah diri, perasaan tidak dihargai, dan merasa terasing dari keluarga secara keseluruhan.

Dampak Parental Favoritism 

Dampak dari favoritisme dapat sangat merugikan. Misalnya, jika seorang anak merasa tidak dihargai atau tidak diinginkan oleh orang tuanya, maka mereka mungkin bertindak dengan cara yang tidak dapat diprediksi. 

Kadang-kadang mereka dapat menjadi keras kepala dan tidak patuh pada orang tua mereka. Bahkan mereka bisa berusaha untuk merebut perhatian orang tua mereka dengan cara yang buruk seperti melawan atau merusak properti keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: