Gagal Jadi Negara Maju,Ternyata Ini Masalah Besar Indonesia

Gagal Jadi Negara Maju,Ternyata Ini Masalah Besar Indonesia

Menurut Chaikal negara-negara tersebut bisa maju dengan cara meningkatkan kapasitas riset dan inovasi atau R&D serta fokus memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM). 

BACA JUGA:

Dengan itu maka bisa dipastikan, Indonesia tak lagi akan menjadi negara konsumen barang dan jasa, serta teknologi rendahan, melainkan juga mampu menjadi negara produsen yang terlibat dalam rantai pasok ekosistem global.

Chaikal juga turut mengungkapkan, Adapun jika pada akhirnya Indonesia gagal menjadi negara maju maka seperti dijelaskan dalam White Paper ini, disarankan supaya pemerintah mendatang menyiapkan kelas menengah Indonesia yang merupakan pemilik porsi 40-80% dalam total penduduk Indonesia menjadi kelompok yang kuat secara ekonomi dan kesehatan, serta inovatif.

Penguatan itu dapat dilakukan dengan cara peningkatan kesetaraan kesempatan dan akses pendidikan maupun kesehatan yang berkualitas, pekerjaan sektor formal, infrastruktur dasar, serta jaminan sosial menyeluruh. 

Hal ini menurutnya akan menjadi modal utama untuk mewujudkan mimpi Indonesia Emas.

Dengan begitu, fokus kebijakan ekonomi yang tidak inklusif sebagaimana terjadi pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak lagi terjadi.

Apa yang dimaksud Fokus Kebijakan Ekonomi Tidak Inklusif ? Yaitu terlalu fokus pada 20% kelompok terbawah, dan 10% kelompok teratas, namun melupakan kelompok kelas menengah yang porsinya 40-80% dari total penduduk.

 

"Mungkin ini agak sedikit pesimistis ya, tetapi ini juga merupakan hal baik sebab dengan begini maka kita bisa mempersiapkan diri dari sekarang utnuk mempersiapkan kelas menengah yang kuat dan inovatif. Walaupun nanti kita tidak jadi negara maju 2045 mungkin saja dengan kelas menengah yang kuat dan inovatif kita menjadi negara maju 20 tahun berikutnya atau 2065," ujar Chaikal.

 

Salah satu efek dari gagalnya Indonesia menjadi negara maju pada 2045 ialah Indonesia akan menjadi negara yang penuh dengan penduduk tua sebelum bisa memperoleh pendapatan tinggi. 

Sebab, bonus demografi yang akan memberikan Indonesia mayoritas penduduk produktif hanya terjadi pada 2030-2040.

Presiden Joko Widodo pun mengungkapkan, efek dari kegagalan keluar dari middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah dapat dilihat dari kondisi negara-negara Amerika Latin di mana negaranya keburu tua sebelum menjadi kaya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: