Daftar Produk Israel Yang Beredar Dan Diboikot Di Indonesia

Daftar Produk Israel Yang Beredar Dan Diboikot Di Indonesia

JAKARTA, RADARPENA.FIN.CO.ID - Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina, berujung memanas dan semain gencar saat Israel melontarkan serangan melalui udara.

Perang Israel-Hamas sudah terjadi selama lebih dari 2 pekan terakhir dan sudah merenggut ribuan nyawa dari kedua belah pihak.

Menurut laporan PBB hingga Senin (23/10), serangan udara Pasukan Pertahanan Israel (IDF atau Israel Defence Forces) telah menelan korban jiwa sebanyak lebih dari 5 ribu warga Palestina, 2 ribu di antaranya anak-anak, serta melukai lebih dari 12 ribu orang.

Saat ini tengah menjadi perhatian dunia atas pecahnya konflik yang terjadi antara Israel dengan Palestina. Pasalnya, atas konflik tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa yang meninggal dunia.

BACA JUGA:

Kejadian ini memicu gerakan boikot terhadap produk yang diluncurkan Israel. Gerakan boikot produk Israel ini sudah ada dalam program BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) atau "boikot, Divestasi, Sanksi" yang membuat seruan untuk melakukan boikot sejumlah produk yang ditengarai berasal dari Israel. 

BDS merupakan gerakan Palestina untuk kebebasan, keadilan, dan kesetaraan. Mereka menjunjung tinggi prinsip warga Palestina berhak atas hak-hak yang sama dengan umat manusia lainnya.

Selain aksi boikot oleh para konsumen, pengusaha ritel di seluruh dunia juga diharapkan berhenti menjual produk-produk perusahaan yang mengambil untung dari Israel.

Berikut adalah produk dan merk yang masuk daftar boikot oleh BDS:

  • Sabra

Perusahaan patungan antara PepsiCo dan Strauss Group, yakni Sabra Hummus. Perusahaan makanan asal Israel ini memberikan dukungan finansial kepada tentara Israel.

 

  • Ahava

Selanjutnya adalah produk kosmetik asal Israel, Ahava, yang cukup terkenal di beberapa negara. Produk ini diserukan untuk diboikot karena memiliki lokasi produksi, pusat pengunjung, dan toko utama di pemukiman ilegal.

 

  • Siemens 

Siemens dinilai terlibat dalam usaha pembangunan pemukiman ilegal Israel melalui rencana pembangunan Interkonektor EuroAsia. Mereka menghubungkan jaringan listrik Israel dengan jaringan listrik Eropa, hingga permukiman ilegal Palestina mendapatkan keuntungan dari perdagangan listrik yang dihasilkan dari gas fosil antara Israel dan Uni Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: