KemenKop UKM Ajak BPS Mendata Pelaku UMKM di Seluruh Indonesia, Guna Hasilkan Data Tunggal
Data yang tersaji secara lengkap, benar tepat dan akurat itu, (data tunggal) bisa dipergunakan baik untuk kebutuhan primer maupun sekunder.
Kebutuhan primer seperti untuk mengembangkan UMKM itu sendiri agar lebih maju tumbuh dan berkembang.
Sementara kebutuhan sekunder, adalah bagi pihak lain yang membutuhkan data UMKM, baik perbankan maupun kalangan swasta.
Tidak jarang, Perusahan-perusahan besar saat akan menyalur Program Bantuan Sosialnya meminta profile UMKM yang ingin dibantu.
Selain itu masih dari laman BPS. go.id dengan tersajinya data tunggal keberadaanya semakin penting, bagi 64 juta UMKM di Indonesia
yang masih dihadapkan berbagai tantangan, antara lain akses pada pembiayaan (Perbankan), akses pasar, hingga teknologi informasi memadai.
Pemerintah melaksanakan program data tunggal ini, untuk mengatasi permasalahan diatas, membutuhkan ketersediaan data
dan informasi yang lebih detail dan jelas, untuk memberikan gambaran utuh tentang UMKM yang ada di Indonesia.
Dari data tunggal itu, juga akan dapat dievaluasi juga untuk keperluan perencanaan strategi ke depan dalam mengembangkan UMKM itu sendiri.
Pengembangan basis data tunggal sendiri memiliki beberapa urgensi terhadap pengembangan UMKM di Tanah Air.
Mampu menjadi sarana perencanaan pembangunan, dasar penetapan penerima manfaat yang tepat sasaran, pengukuran kinerja UMKM
dengan indikator tertentu, hingga mengukur efektifitas program pemberdayaan UMKM melalui pemantauan evaluasi. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: