Petani Tak Menikmati Kenaikan Harga Beras, Henry Saragih: Perusahaan Besar yang Banyak Untung!

Petani Tak Menikmati Kenaikan Harga Beras, Henry Saragih: Perusahaan Besar yang Banyak Untung!

JAKARTA, RADARPENA - Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih menyatakan, bahwa kenaikan harga beras yang terjadi saat ini sangat tidak dirasakan langsung oleh para Petani.

Menurutnya, kenaikan harga beras sekarang ini merupakan akibat dari harga beras yang dijual korporasi jauh dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang seharga Rp 5.000, yang kemungkinan dibeli saat musim panen raya.

"Harga beras yang mahal ini dinikmati perusahaan-perusahaan besar, dan petani tidak banyak untung," kata Henry ditulis, Minggu 24 September 2023.

BACA JUGA:Tiga Tuntutan Ribuan Petani dan Buruh saat Gelar Demo di Depan Istana Negara Senin 25 September 2023

Henry melihat, perusahaan besar bisa memainkan harga beras ini, karena adanya kesalahan pemerintah membuat jarak antara Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang hanya Rp 5.000 dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang mencapai Rp 14.800 perkilonya.

"Ketika membeli gabah dari petani, tidak ada itu gabah premium, gabah medium, gabah biasa, itu tidak ada. Semua sama," terangnya. 

BACA JUGA:Pembangunan Bandara VVIP di IKN Ditarget 1 November 2023

"Tetapi ketika sudah jadi beras, ada yang namanya beras premium, beras medium, beras biasa," samungnya.

Selain itu, Henry memastikan, bahwa kenaikan harga beras ini tidak dinikmati oleh para petani, melainkan dinikmati oleh para korporasi atau pedagang besar.

"Kenaikan harga beras ini tidak dinikmati oleh petani, harga gabah pun tidak, karena ini tidak sedang di musim panen raya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: