MIXUE, Sejarah Dan Perjuangan Kedai Es Krim Kecil Kini Ber-omzet Triliunan Rupiah
Singkat cerita, tahun 2006 Mixue Benchoeng dibangun kembali oleh Hangchao dengan ide menu baru yang sedang tren pada saat itu.
Pada saat itu Es krim Cone sedang booming di Tiongkok.
Hangchao pun mempelajari cara pembuatannya lalu menjualnya di Mixue hingga membuat gerainya ramai pelanggan.
Kemudian pada tahun 2007, Mixue mulai menawarkan franchise dan berhasil membuka ratusan cabang di tahun berikutnya.
Tepatnya pada 2008, Mixue sudah memiliki 180 gerai cabang di seluruh Tiongkok dan akhirnya terdaftar secara resmi sebagai perusahaan yang bergerak di sektor kuliner.
Resep keberhasilan Mixue terungkap karena harganya yang sangat kompetitif, bahkan menjual lebih murah dari pasaran.
Ketika toko lain menjual es krim sekitar Rp15 ribu, Mixue hanya menjualnya dengan harga Rp8 ribu saja.
Tidak mengherankan jika akhirnya pada tahun 2022, Mixue telah membuka 20.000 outlet di China. Sedangkan di luar negeri termasuk Indonesia jumlah outlet Mixue sudah melebihi 10.000 lokasi.
Kini valuasi seluruh bisnis Mixue diperkirakan mencapai US$3,17 miliar atau sekitar Rp 49,54 triliun.
Kabarnya Mixue berencana melepas saham di Shenzhen dan menggalang US$ 918 juta (Rp14,3 miliar).
Dengan ekspansi pasar global yang begitu masif terus dilakukan oleh Hongchao.
Sehingga tak heran jika nilai saham perusahaan Mixue tersebut hampir mencapai angka Rp50 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: