Apa Itu BBM Pertamax Green: Bahan Bakar Hijau Calon Pengganti Pertalite

Apa Itu BBM Pertamax Green: Bahan Bakar Hijau Calon Pengganti Pertalite

JAKARTA, RADARPENA - Dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas udara, produsen bahan bakar di seluruh dunia semakin fokus pada pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. 

Salah satu contohnya adalah BBM Pertamax Green, yang bakal diperkenalkan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan minyak dan gas Indonesia pada 2024. 

Sejatinya, PT Pertamina telah berencana untuk menghapus BBM Pertalite bersubsidi mulai tahun depan. 

Nantinya, bahan bakar bersubsidi itu akan diganti dengan Pertamax Green 92 namun tetap mendapatkan subsidi dari pemerintah. 

BACA JUGA:Catat! 7 Provinsi Masih Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan 2023, Jangan Sampai Terlewat!

Rencana tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, di Jakarta, Rabu 30 Agustus 2023. 

Rencana penghapusan itu merupakan bagian dari program Langit Biru untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. 

Pada program Langit Biru Tahap 1, Pertamina telah menaikkan produk BBM subsidi dari BBM RON 88 Premium menjadi RON 90 Pertalite. 

“Jadi di 2024, kita akan lanjutkan sesuai rencana program Langit Biru Tahap 2, di mana BBM bersubsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92 (Pertamax), karena KLHK menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91,” kata Nicke.

Adapun Pertamax Green 92 itu dibuat dengan pencampuran antara BB RON Pertalite etanol tujuh persen atau E7. 

"Sebetulnya ini Pertalite kita campur dengan etanol sehingga naik oktannya,” ujarnya.

BACA JUGA:KUR BRI 2023 September Sudah Di Buka! Simak Syarat dan Ketentuannya, Komplit dengan Tabel Angsurannya!

Lantas apa Itu BBM Pertamax Green?

BBM Pertamax Green adalah salah satu produk bahan bakar yang dihasilkan oleh Pertamina. Ini adalah jenis bahan bakar yang dikenal sebagai "bahan bakar hijau" atau "bahan bakar ramah lingkungan." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: