Starbucks, Filosofi, Sejarah serta Visi dan Misi - nya
JAKARTA, RADARPENA - Starbucks dikenal sebagai merek minuman kopi yang tersohor di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berbagai jenis olahan minuman dari biji kopi tersedia untuk memuaskan selera para peminatnya. Gerai F&B (food and beverages) asal Seattle, Washington, Amerika Serikat ini mematok harga produk yang terbilang tinggi.
FILOSOFI
Walaupun hanya sebentar – semudah uluran tangan di atas meja untuk memberikan secangkir kopi nikmat ke tangan lain, sebuah koneksi tetap terjadi.
Di Starbucks, kami memastikan setiap orang menghargai setap koneksi – mulai dari komitmen kami terhadap kualitas kopi, hingga cara bagaimana kami terlibat dengan pelanggan dan komunitas untuk menjalankan bisnis yang bertanggung jawab.
Mulai dari toko Starbucks® pertama yang berdiri sendiri, ke tempat-tempat yang pernah kami kunjungi dan singgahi, kami selalu berusaha untuk membuatnya menjadi sedikit lebih baik dari ketika awal kami menemukannya.
KAPAN STARBUCKS DIDIRIKAN?
Ketika Starbucks pertama kali dibuka pada tahun 1971, perusahaan kami hanyalah sebuah toko kecil di Seattle’s Pike Place Market yang bersejarah. Berawal dari toko kecil inilah Starbucks® mulai menawarkan beberapa jenis biji kopi fresh-roasted terbaik di dunia.
Namanya terinspirasi dari Moby Dick, untuk membangkitkan romantisme laut lepas dan tradisi berlayar para pedagang kopi pada zaman dahulu.
Di tahun 1981/1982, Howard Schultz (mantan ketua, presiden dan kepala eksekutif Starbucks®) pertama kali memasuki toko Starbucks®. Kenikmatan secangkir kopi Sumatra pertama yang dirasakannya di toko kopi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Howard, sehingga ia memutuskan untuk bergabung bersama Starbucks setahun kemudian.
Pada tahun 1983, Howard melakukan perjalanan ke Italia dan terpikat dengan gaya toko kopi di Italia dan pengalaman minum kopinya. Setelahnya, ia memiliki visi untuk membawa tradisi toko kopi Italia ke Amerika Serikat.
Howard ingin menciptakan tempat untuk menghadirkan percakapan dan kebersamaan, tempat ketiga antara kerja dan rumah. Ia meninggalkan perusahaan dalam waktu singkat, dan mulai menjalankan kedai kopi miliknya sendiri, Il Giornale dan kembali pada bulan Agustus tahun 1987 untuk membeli Starbucks® dengan bantuan investor lokal.
MISI STARBUCKS
Sejak awal, Starbucks bertekad untuk menjadi sebuah perusahaan yang berbeda dari perusahaan lain. Starbucks tidak hanya ingin merayakan kopi dan tradisinya yang beragam, tapi juga membawa kehangatan dalam koneksi. Misi kami adalah untuk memberikan inspirasi serta merawat jiwa setiap manusia – tiap orang, secangkir kopi, dan satu lingkungan pada satu waktu.
Jika ada yang bilang bahwa Starbucks hanya menggunakan dan memanggang biji kopi berkualitas, hal itu benar adanya. Itulah inti dari segala hal yang kami lakukan, tapi hal tersebut tidak melukiskan keseluruhan ceritanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: