Malaria: Menggali Sejarah, Pencegahan, dan Pengobatan
JAKARTA, RADARPENA - Malaria adalah salah satu penyakit menular yang telah menghantui umat manusia selama berabad-abad. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Meskipun telah dilakukan banyak upaya untuk mengendalikan malaria, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global yang serius, terutama di daerah-daerah tropis dan subtropis di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Sejarah Malaria
Sejarah malaria berusia ribuan tahun dan mencatat kehadirannya dalam catatan sejarah kuno. Beberapa catatan tertua tentang gejala mirip malaria berasal dari China pada abad ke-27 SM. Sementara itu, tulisan kuno dari Yunani dan Roma kuno juga mencatat gejala penyakit ini. Dalam bahasa Latin, "malaria" berarti "udara yang buruk" karena pada masa itu dianggap penyakit ini disebabkan oleh udara yang tercemar.
BACA JUGA:Mengenal Penyakit Malaria Serta Gejala dan Cara Mencegahnya
Pada abad ke-19, seorang dokter Inggris bernama Ronald Ross menemukan bahwa nyamuk Anopheles bertindak sebagai vektor penyakit malaria. Penemuan ini membuka jalan bagi pemahaman lebih lanjut tentang cara penularan penyakit dan pengembangan upaya pencegahan yang efektif.
Pencegahan Malaria
Upaya pencegahan malaria terfokus pada pengendalian nyamuk vektor dan penggunaan obat-obatan profilaksis untuk mencegah infeksi. Beberapa langkah pencegahan yang umum dilakukan meliputi:
1. Penggunaan kelambu berinsektisida: Kelambu berinsektisida memberikan perlindungan fisik dari gigitan nyamuk dan juga membunuh nyamuk yang terpapar insektisida.
BACA JUGA:Waspada! Penyakit Malaria Yang Bisa Tertular Dari Gigitan Nyamuk, Simak Gejala serta Pencegahannya
2. Penggunaan obat antimalaria: Orang-orang yang tinggal atau bepergian ke daerah endemis malaria sering kali diberikan obat antimalaria sebagai profilaksis sebelumnya. Obat ini membantu mencegah infeksi jika terjadi gigitan nyamuk yang membawa parasit malaria.
3. Pengendalian vektor: Langkah-langkah pengendalian vektor termasuk penggunaan insektisida untuk membunuh nyamuk, penghancuran tempat berkembang biak nyamuk, dan penggunaan larvasida untuk membunuh larva nyamuk.
4. Pemberantasan genetik nyamuk: Beberapa penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan teknik pemberantasan genetik nyamuk, seperti menggunakan nyamuk yang dimodifikasi secara genetik agar tidak dapat mentransmisikan parasit malaria.
BACA JUGA:Kenali 4 Gejala Malaria, Waspadai Menggigil Gejala Utama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: