Sejarah Tembok China Simbol Kekuasaan Dinasti Qin

Sejarah Tembok China Simbol Kekuasaan Dinasti Qin

JAKARTA, RADARPENA - Tembok China sudah dibangun di abad ke-7 SM, namun pembangunannya terjadi dalam beberapa tahap yang berbeda selama berabad-abad.

Tembok besar China atau The Great Wall diteruskan kembali pada jaman Dinasti Qin pada abad ke-3 SM. Pada awalnya, tembok yang terdiri dari benteng-benteng dan tembok-tembok pertahanan dibangun oleh negara-negara kecil di Tiongkok sebagai bentuk perlindungan terhadap serangan suku-suku barbar di Utara.

Oleh Kaisar Qin Shi Huang mulai menghubungkan dan memperkuat sejumlah benteng dan tembok pertahanan menjadi sistem tembok yang lebih besar. Itu menjadi fondasi awal dari apa yang kemudian dikenal sebagai Tembok Besar atau Tembok Raksasa.

BACA JUGA:Sejarah Bloody Mary, Ratu Inggris Terkejam di Dunia

Sepeninggal era Qin Shih Huang dan digantikan oleh Dinasti Han pada tahun 206-220 M. Pembangunan pada era Dinasti Han menghasilkan perpanjangan bangunan tembok besar sejauh 10.000 km.

Tidak hanya berhenti disitu, Tembok Besar mengalami pembangunan kembali pada era Dinasti Ming tahun 1368-1644. Kala ini tembok besar diperkokoh dengan menambahkan batu granit dan batu bara panjang serta dilapisi dengan kapur. Selama berabad-abad lamanya Tembok Besar menjadi benteng pertahanan yang sangat berharga disamping fungsinya sebagai pembatas dari dunia luar serta melindungi hasil pertanian yang terkenal subur.

Di beberapa area strategis, bagian tembok tumpang tindih untuk keamanan maksimum Dari dasar 15 hingga 50 kaki, Tembok Besar menjulang setinggi sekitar 15-30 kaki dan diatapi oleh benteng setinggi 12 kaki atau lebih tinggi.

BACA JUGA:Sejarah Candi Ratu Boko, Peradaban Jawa Kuno Abad Ke 8

Dikatakan bahwa sebanyak 400.000 orang tewas selama pembangunan tembok. Banyak dari pekerja ini terkubur di dalam tembok.

Setelah jatuhnya Dinasti Han, serangkaian suku perbatasan menguasai Cina utara. Yang paling kuat adalah Dinasti Wei Utara, yang memperbaiki dan memperluas tembok yang ada untuk mempertahankan diri dari serangan suku lain.

Kerajaan Bei Qi (550–577) membangun atau memperbaiki tembok sepanjang lebih dari 900 mil, dan Dinasti Sui yang berumur pendek namun efektif (581–618) memperbaiki dan memperpanjang Tembok Besar beberapa kali.

BACA JUGA:Sejarah Mie Instan dan Sosok Siapa Sosok Penciptanya

Dengan jatuhnya Sui dan bangkitnya Dinasti Tang, Tembok Besar kehilangan arti pentingnya sebagai benteng, karena China telah mengalahkan suku Tujue di utara dan meluas melewati perbatasan asli yang dilindungi oleh tembok.

Pembangunan Tembok Besar seperti yang dikenal sekarang dimulai sekitar tahun 1474 di masa Dinasti Ming. Setelah fase awal perluasan wilayah, penguasa Ming mengambil sikap defensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: