Giliran Korea Selatan Keluarkan Peringatan Gelombang Panas Berstatus Waspada Tinggi
JAKARTA, RADARPENA - Giliran Korea mengeluarkan peringatan terhadap gelombang panas, setelah kondisi ini melanda beberapa negara, seperti India dan Bangladesh, negara yang paling parah terkena imbasnya.
Peringatan ini dikeluarkan untuk wilayah tengah dan pdalaman Korea Selatan (Korsel) meliputi, Kota Icheon dan Yeoju di Provinsi Gyeonggi, Chuncheon di Provinsi Gangwon, dan beberapa daerah di bagian tengah seperti Buyeo dan Uiseong.
Menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA), peringatan terhadap gelombang panas ini ketika suhu tertinggi dirasakan sudah melebihi 35 derajat celcius.
Sebanyak 128 dari 180 wilayah di Korea berstatus waspada tertinggi, karena diperkirakan gelombang panas akan meningkat untuk dua hari kedepan.
BACA JUGA:Kemenag Antisipasi Cuaca Panas Jelang Pelaksanaan Haji 2023
Pemerintah Korea mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi masyarakat, infrastruktur dan industri. Melalui Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Korea meminta beberapa kementerian terkait dan pemerintah daerah untuk secara menyeluruh melakukan langkah-langkah untuk melindungi para lansia, tunawisma, pekerja konstruksi, dan orang-orang rentan lainnya.
Gelombang panas dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Pada tingkat yang ringan, dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi, pusing, sakit kepala, dan kelelahan panas. Namun, pada tingkat yang lebih serius, gelombang panas dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah seperti heatstroke, yang merupakan kondisi medis darurat yang mengancam jiwa.
Gejala-gejala terserang Heatstroke
Gejala umum heatstroke meliputi kelelahan yang parah, pusing, sakit kepala, mual, muntah, kulit kemerahan dan panas, denyut nadi yang cepat dan kuat, napas yang cepat dan dangkal, serta gangguan kesadaran seperti kebingungan atau kehilangan kesadaran.
berikut adalah beberapa gejala yang umum terkait kondisi ini:
BACA JUGA:Makan Lidah Buaya, Penyakit Maag Bisa Sembuh
- Suhu tubuh yang sangat tinggi (di atas 40 derajat Celsius)
- Keringat berhenti atau menjadi sangat sedikit
- Kulit merah panas dan kering
- Pusing atau pingsan
- Sakit kepala yang parah
- Mual dan muntah
- Detak jantung yang cepat dan kuat
- Napas yang cepat dan dangkal
- Perubahan perilaku, seperti kebingungan, kegelisahan, atau delirium
- Kelemahan atau kelelahan yang parah
Penanganan heatstroke adalah suatu keadaan yang darurat dan membutuhkan tindakan cepat untuk mendinginkan tubuh dan mengurangi suhu tubuh secara signifikan. Berikut adalah langkah-langkah penanganan yang dapat dilakukan dalam kasus heatstroke:
BACA JUGA:Kenali Penyebab Serta Gejala Penyakit Cacar dan Cara Mencegahnya
- Pindahkan ke tempat yang lebih dingin
Bawa penderita ke tempat yang teduh atau ber-AC. Hindari paparan langsung terhadap sinar matahari dan usahakan menjaga suhu lingkungan sejuk. - Dinginkan tubuh
Gunakan metode pendinginan untuk menurunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin. Anda dapat menggunakan cara berikut:
- Gunakan handuk basah atau kain yang dibasahi air dingin dan letakkan di sekitar leher, ketiak, pangkal paha, dan area kulit lainnya. - Minum cairan
Berikan penderita minuman yang dingin, seperti air putih atau minuman berelektrolit, untuk menggantikan cairan yang hilang akibat keringat. Jangan berikan minuman beralkohol atau berkafein karena dapat memperburuk dehidrasi. - Jaga agar penderita tetap tenang
Bantu penderita untuk tetap tenang dan hindari aktivitas fisik yang berat.
BACA JUGA:Kenali 4 Gejala Malaria, Waspadai Menggigil Gejala Utama - Pantau tanda-tanda vital
Perhatikan detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan penderita secara teratur. Jika memungkinkan, catat suhu tubuh penderita. - Panggil bantuan medis segera
Hubungi layanan darurat atau bawa penderita ke fasilitas medis secepatnya. Heatstroke adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan medis profesional.
Pemerintah dan lembaga terkait biasanya memberikan peringatan dan pedoman khusus selama periode gelombang panas untuk membantu masyarakat menghadapinya dengan aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: