Mengenal Sejarah Dan Fakta Unik Suku Baduy
JAKARTA, RADARPENA - Suku Baduy adalah masyarakat adat yang hidup di pedalaman Banten, Jawa Barat, populasi Suku Baduy diperkirakan sekitar 26.000 orang, termasuk sekelompok masyarakat yang sangat tertutup dari dunia luar.
Kearifan lokal suku Baduy terletak pada pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya adalah ajaran utama suku Baduy.
Suku Baduy sangat menjaga ajaran tentang menjaga alam serta melestarikan, hal tersebut yang menciptakan masyarakat Baduy hidup berdampingan dengan alam secara harmonis.
Masyarakat suku Baduy termasuk dalam sub-suku Sunda, yang belum terpengaruh modernisasi dan masih memiliki tradisi serta adat khas yang hampir sepenuhnya terasing dari dunia luar.
BACA JUGA:Sejarah Mie Instan, Fakta Dan Dampak Bagi Tubuh
Sebutan Baduy merupakan pemberian dari peneliti Belanda yang melihat kemiripan masyarakat di sini dengan masyarakat Badawi atau Bedoin di Arab.
Kemiripan ini karena dahulu, masyarakat di sini sering berpindah-pindah mencari tempat yang sempurna untuk mereka tinggali.
Namun ada versi lain yang menyebutkan, nama Baduy adalah nama Sungai Cibaduy yang terletak di bagian utara Desa Kanekes.
Mata pencaharian mayarakat Suku Baduy umumnya berladang dan bertani, alamnya yang subur dan berlimpah mempermudah suku ini dalam menghasilkan kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:Masyarakat Kota Bekasi Sambut Roadshow Bus KPK
Hasil berupa kopi, padi, dan umbi-umbian menjadi komoditas yang paling sering ditanam oleh masyarakat Baduy.
Namun dalam praktek berladang dan bertani, Suku Baduy tidak menggunakan kerbau atau sapi dalam mengolah lahan mereka.
Hewan berkaki empat selain anjing sangat dilarang masuk ke Desa Kanekes demi menjaga kelestarian alam.
Namun, suku Baduy ternyata memiliki fakta unik yang perlu diketahui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: