Terancam Batal, Sistem Pembayaran Tol Tanpa Sentuh Gagal Diimplementasikan di Indonesia

Terancam Batal, Sistem Pembayaran Tol Tanpa Sentuh Gagal Diimplementasikan di   Indonesia

JAKARTA, RADARPENA - Sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tol tanpa sentuh, terancam gagal dipakai di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala dan perbedaan visi antara Indonesia dan Hungaria sebagai pelaksana dari proyek ini.

Tahapan uji coba MLFF yang akan dilakukan perdana di Bali menumui jalan buntu, dengan alasan, teknologi yang dipesan dan visi kedua pihak terdapat perbedaan.

PT. Roatex Indonesia Toll System (RITS) yang bermarkas di Hungaria telah bekerja sama dengan beberapa kontraktor dalam multicontact. Didalamnya, ada Metalcom sebagai penggarap pekerjaan sipil, ICEL sebagai penggarap Sistem sentral, dan Asyura sebagai penggarap AI-camera.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Warna Cat Kamar Tidur yang Menimbulkan Efek Menenangkan

PT RITS sebagai pelaksana proyek, bersikukuh menerapkan sistem teknologi yang sudah berlaku di Hungaria di Indonesia. Sementara itu, penerapan sistem teknologi tersebut di Indonesia masih perlu banyak penyesuaian.

Hungaria dan Indonesia tidak menemui kesepakatan dalam hal ini. Akibat polemik perbedaan ini, PT RITS mencopot Direktur Utama Musfinin Dahlan dan Direktur Peter Ong yang keduanya berasal dari Indonesia.

Musfihin mengungkapkan, Dirut dan Direktur RITS digantikan dengan orang Hungaria, tidak ada orang Indonesia. Hal ini disebabkan tidak ada titik temu soal penerapan sistem MLFF di Indonesia.

BACA JUGA:Kota Bekasi Hadir Pada Rakerda Dekranasda Provinsi Jabar

Pada awalnya, pihak Hungaria menawarkan sistem MLFF ini diterapkan di Indonesia. Kemudian pihak Indonesia setuju untuk menjajal teknologi MLFF dengan catatan, biaya dan resiko selama uji coba ditanggung oleh PT RITS.

Atas dasar perjanjian itu, walaupun batal diterapkan di Indonesia, pemerintah tidak akan mengalami kerugian finansial. Indonesia hanya akan rugi masalah waktu dan pencitraan sebagai taruhannya.

Musfihin mengaku kecewa atas polemik ini, walaupun tidak mengalami kerugian finansial, namun pemerintah sudah rugi waktu, tenaga dan image.

BACA JUGA:Yuk Simak, Ini 8 Tips Meningkatkan Kualitas Tidur yang Baik

Ada kemungkinan MLFF masih bisa diterapkan di Indonesia, jelas Musfinin. Asalkan ada kesepakatan antara Indonesia dan Hungaria, baik dari segi regulasi,  maupun standar sistem yang akan dijalankan.

Pada kenyataanya, proyek MLFF ini tidak hanya bisa digarap oleh Hungaria saja. Apabila tidak terjadi kesepakatan, ada negara lain yang sanggup dan bisa menjadi opsi berikutnya.

Uji coba sistem gerbang tol tanpa sentuh atau multi lane Free Flow (MLFF) di Bali batal digelar pada 1 Juni 2023. Terdapat sejumlah kendala yang menghambat rencana ini.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Presiden Joko Widodo Akan Menaikkan Gaji ASN

Pada perjanjan awal, RITS mengatakan kemampuan sistem MLFF ini akan mampu menyerap 100 persen pendapatan bagi BPJT. Namun pada kenyataannya, pada uji coba awal, baru menyerap 80 persen, artinya ada lost sekitar 20 persen.

"Kita cari jalan keluar supaya BUJT tak loss (hilang pendapatan) kita minta kalau gitu gini deh, 'MLFF kita terapkan tapi selama masa transiai tetap pakai barrier'. Jadi orang gak bless. Kalau karena itu ada penambahan investasi ya kita perhitungkan. Mereka kekeuh itu bukan MLFF yang mereka tawarkan," sambung Musfihin.

Selain itu, teknologi yang dibawa RITS tidak sesuai dengan yang ada di perjanjian awal. Namun, pihak RITS mengaku hanya itulah yang akan mereka serahkan.

BACA JUGA:Sempat Beberapa Kali Tertunda, Akhirnya Peluncuran Tesla Cybertruck Ditetapkan Akhir 2023

"Sampai hari ini, total yang sudah dikeluarkan itu kurang lebih 80 juta dolar. Ini kan ada tahapan proses pembangunan sistem dan apa itu, setiap saat di invoicing, tahap pertama, kedua, ketiga, ini sudah sampai tahap ketujuh, ini sudah deliver final process. Tahap 7 ini kita lihat gak ketemu nih barang nih (tidak cocok)," jelas Musfihin.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: