BACA JUGA:
Ia mengaku dikeroyok sekitar 15 orang yang memukul kepalanya, menendang perut, dan bahkan menginjak dadanya.
"Saat saya terjatuh, mereka masih terus memukuli kepala saya. Mereka benar-benar tidak punya rasa kemanusiaan," ujarnya.
Yang lebih tragis, kejadian itu disaksikan oleh lima anggota polisi dari Polsek Karang Pilang serta beberapa warga.
"Mereka memang mencoba melerai, tapi saya tetap dianiaya habis-habisan," tambahnya.
Kuasa hukum korban berharap kasus ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian agar tidak ada lagi aksi premanisme di Surabaya.
"Kami ingin peristiwa ini menjadi evaluasi agar penyelesaian masalah dilakukan melalui jalur hukum, bukan kekerasan. Debt collector tidak bisa bertindak semena-mena," ujar Adi Gunawan.
Gus Yasin telah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya, dan pihaknya berharap kepolisian dapat bertindak profesional dalam menangani kasus ini.