JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebuah video yang melihatkan seorang wanita di Kabupaten Rokan Hulu, Riau sebut orang miskin pasti masuk neraka mendadak viral di media sosial. Video live wanita tersebut tersebar luas dan dibagikan di berbagai platform media sosial oleh sejumlah akun.
Salah satunya dibagikan oleh akun X (Twitter) @bacottetangga_ pada Sabtu, 16 November 2024 petang, sekitar pukul 14.53 WIB.
"Owner herbal Sang Ratu di Ujung Batu Rokan Hulu Riau sampaikan permintaan maaf usai sebut orang miskin pasti masuk neraka," tulis akun tersebut.
"Kenapa pas minta maaf lu pake penutup kepala woy."
Terlihat dalam video, wanita tersebut sedang melakukan siaran live di media sosialnya.
"Kan kemiskinan ekonomi. Artinya kamu sudah pasti masuk neraka," kata wanita tersebut. Menurut wanita tersebut, seseorang yang miskin tidak akan bisa menjalankan syariat Islam.
BACA JUGA:
- Tragis! Mahasiswa Lakukan Tindakan Asusila saat Nyetir Mobil Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas di Sleman
- Viral! Detik-detik Seorang Warga Melakukan Adegan Pura-pura Tertabrak Saat Ada Mobil yang Melintas
"Kenapa masuk neraka" Lah iua, sedekah (pakai) uang," lanjut wanita tersebut.
"Naik haji pakai uang."
Sontak saja unggahan tersebut pun langsung menarik perhatian warganet dan menuai beragam komentar.
"Lucu itu ketika melakukan kesalahan dari gaya sampe dandanan udah kayak orang bener tapi ketika sudah jadi masalah dimasyarakat tiba2 berubah wujud dan setelan menjadi kayak orang alim.. cara halus yang mendiskreditkan suatu agama tapi masyarakat diam aja," ujar salah satu warganet.
"logika org yg hanya mikir pahala itu di dapat hanya dengan modal uang..," sahut yang lain.
"Bangke nya orang berduit... Tapi gak semua," balas lainnya.
"sakti yah mulutnya, boikot aja produknya, nanti giliran dia miskin trus tunjukin video ini dan tanya bagaimana rasanya miskin dan akan masuk neraka versi dia," timpal yang lain.
Sementara itu, dari informasi yang beredar, unggahan video wanita tersebut telah menarik perhatian warga Rokan Hulu dan sekitarnya. Bahkan wanita tersebut sempat didemo oleh warga sekitar karena dianggap melakukan penistaan agama.