JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Tidur siang, atau dikenal sebagai qailulah dalam tradisi Islam, memiliki keutamaan tersendiri yang telah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Tradisi tidur siang atau tidur qailulah ini bukan hanya sekadar istirahat, melainkan juga bagian dari sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW karena dampak positifnya bagi kesehatan tubuh dan jiwa.
Mengutip dari kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali yang diterbitkan oleh Pustaka Media, tidur siang merupakan bentuk istirahat yang dianjurkan dalam Islam sebagai kompensasi atas ibadah malam yang telah dilakukan, seperti salat tahajud. Oleh karena itu, tidur siang memiliki nilai ibadah tersendiri dalam agama Islam.
Dalil tentang Tidur Siang dalam Islam
Beberapa dalil menguatkan anjuran tidur siang dalam Islam. Syaikh Abdullah bin Hamoud Al-Furaih dalam kitabnya Al-Minah Al-'Aliyah fii Bayani As-Sunan Al-Yaumiyah yang diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar, mencantumkan hadits yang menjadi dasar qailulah.
Hadits dari Anas bin Malik RA menyatakan, "Istirahat sianglah (qailulah), sesungguhnya setan-setan tidak melakukan qailulah." (HR Abu Nu'aim)
BACA JUGA:
- 5 Cara Berdagang yang Sesuai Ajaran Islam agar Berkah, Rahasia Sukses ala Rasulullah SAW
- Mengenal Tauhid: Pengertian, Fungsi, dan Keutamaannya dalam Kehidupan Muslim
Dari hadits ini, umat Muslim dianjurkan untuk mengambil waktu tidur siang sebagai bentuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan menjaga kesehatan tubuh.
Dalam konteks ini, tidur siang bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga ibadah yang memiliki nilai pahala karena mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW.
Waktu Tidur Siang yang Dianjurkan dalam Islam
Waktu yang dianjurkan untuk tidur siang juga memiliki aturan tertentu. Menurut buku Back To Sunnah: Teori dan Kajian Empiris Kesehatan karya Haerawati Idris, tidur siang dapat dimulai sekitar pukul 11.00 siang hingga menjelang pukul 14.00.
Namun, qailulah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah tidur siang yang dilakukan sebelum atau sesudah salat Dzuhur. Pada waktu tersebut, cuaca biasanya sedang panas sehingga berisiko menimbulkan dampak negatif pada kesehatan kulit jika terpapar sinar matahari langsung.
Dengan tidur siang pada waktu yang tepat, seseorang bukan hanya menghindari dampak buruk sinar matahari tetapi juga mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
Durasi tidur siang yang dianjurkan adalah antara 10 hingga 20 menit. Meski singkat, durasi ini dinilai cukup untuk memberikan efek relaksasi dan energi yang baik bagi tubuh.
Tidur siang dengan durasi pendek ini sejalan dengan praktik Rasulullah SAW yang memperhatikan keseimbangan dalam beristirahat dan beraktivitas.