Dalam riset terbaru, peneliti fokus pada analisis DNA mitokondria (mtDNA), yang merupakan material genetik dari induk. Mereka membandingkan bulu yang ditemukan dengan sampel yang tersimpan di museum sejak tahun 1930.
Hasilnya menunjukkan bahwa sampel bulu dari Sukabumi Selatan berasal dari harimau Jawa dan masih terkait dengan kelompok yang sama seperti spesimen yang diambil pada era tersebut.
"Dari analisis mtDNA secara komprehensif, kami menyimpulkan bahwa sampel bulu yang diambil di Sukabumi Selatan berasal dari harimau Jawa dan masih dari kelompok yang sama dengan spesimen yang diambil pada 1930," tegas tim peneliti.
Jika benar harimau Jawa masih ada, Pudyatmoko menegaskan bahwa perlindungan terhadapnya harus dilakukan secara maksimal.
BACA JUGA:Penutupan CHARTS XVIII Undang Band Ternama, Sekolah dan Yayasan Charitas Pilihan Terbaik!
"Jika, misalnya, dibuktikan bahwa belum punah, tentu akan jadi spesies yang dilindungi. Adalah kewajiban semua pihak, termasuk masyarakat, untuk berpartisipasi melestarikan populasinya," tambahnya.
Dengan temuan ini, harapan untuk keberlangsungan harimau Jawa kini berkilau kembali. Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya tentang kemungkinan harimau Jawa masih berkeliaran di alam liar.