JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Hotman Paris tak tertarik jika diangkat menjadi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya, apabila tawaran menteri diterima, Hotman Paris Hutapea mengaku sudah tidak bisa berjoget lagi dengan wanita-wanita cantik.
"Kalau saya jadi menteri atau bagian kabinet dari Pak Prabowo nanti yang ada gue tidak bisa lagi joget, gue tidak bisa lagi menonjolkan cincin di jari ini, sepatu mahal gue juga tidak bisa dipakai," ujar Hotman Paris, dikutip Sabtu 20 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Hotman Paris mengaku tidak menjabat sebagai menteri saja sudah banyak klien-klien yang datang dari petinggi partai politik. Mulai dari Airlangga Hartato hingga Erick Thohir.
BACA JUGA:
- Bakal Jadi Wakil Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Raffi Ahmad: Tunggu Saja Pengumumannya
- Profil dan Sepak Terjang Veronica Tan, Mantan Istri Ahok yang Bakal Jadi Menteri PPPA Kabinet Prabowo-Gibran
"Sejak dari dahulu hampir semua pejabat di partai politik adalah klien saya seperti di Golkar ada Pak Erlangga, lalu menteri BUMN klien saya, belum lagi Perindo dan sebagainya," ucapnya.
Tak hanya itu saja, bahkan Hotman Paris mengatakan penghasilannya sebagai seorang pengacara bisa melebihi gaji seorang menteri. Bahkan, pengacara berdarah Batak itu pendapatannya bisa Rp50 miliar per bulan.
"Begini saja deh, kalau gue menjadi menteri berapa sih gajinya? Paling tinggi Rp100 juta, gue satu kasus dalam satu bulan bisa Rp5 miliar, kalau gue pegang 10 kasus itu sudah Rp50 miliar," pungkasnya.(hasyim)