7 Cara Menenangkan Hati dan Pikiran saat Gelisah dalam Islam, Ampuh Mengelola Emosi

Minggu 13-10-2024,06:00 WIB
Reporter : Puspa Sari Dewi
Editor : Putri Indah

Arab-Latin: Allâhumma innî a'ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a'ûdzu bika minal 'ajzi wal kasal. Wa a'ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a'ûdzu bika min gholabatid daini wa qahrir rijâl.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, serta dari terlilit utang dan tertindas oleh orang lain. (HR. Abu Dawud)

BACA JUGA:

Doa bukan hanya permintaan, tetapi juga bentuk komunikasi langsung dengan Allah yang membuat kita merasa lebih dekat dengan-Nya. Dengan berdoa secara tulus dan konsisten, hati akan menjadi lebih damai karena kita merasa ada tempat untuk bersandar.

6. Berbuat Baik kepada Sesama

Berbuat baik kepada orang lain juga merupakan cara efektif untuk menenangkan hati. Dengan berbuat baik, hati menjadi ringan dan damai. Kebaikan yang kita lakukan membawa ketenangan karena merasa telah berkontribusi positif bagi orang lain dan kehidupan di sekitar kita.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 261:

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Arab-Latin: Maṡalulladzina yunfiqụna amwālahum fii sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab'a sanābila fīkulli sumbulatim mi`atu ḥabbah, wallāhu yuḍā'ifu limayyasyā`, wallāhu wāsi'un 'alīm

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Berbagi kebaikan dan membantu orang lain tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi mereka yang kita bantu, tetapi juga mendatangkan ketenangan bagi diri sendiri.

7. Menjauhkan Diri dari Maksiat

Kegelisahan hati sering kali disebabkan oleh perbuatan maksiat dan dosa. Dalam buku Ibadah-ibadah Paling Terhormat bagi Pelaku Maksiat agar Taubat Nasuha karya Muhammad Nasrullah, disebutkan bahwa dosa dapat merusak ketenangan batin dan menimbulkan rasa bersalah yang mendalam.

Oleh karena itu, menjauhkan diri dari perbuatan maksiat sangat penting untuk menjaga ketenangan hati. Rasulullah SAW bersabda: "Kebaikan adalah apa yang menenangkan jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan hati dan menimbulkan keraguan." (HR. Ahmad)

Dengan menjauhi dosa dan memperbanyak ibadah, hati kita akan lebih tenang dan damai, serta lebih dekat dengan Allah.

Kategori :