Namun, sejumlah netizen di media sosial X mempertanyakan pemberian gelar tersebut.
Mereka menilai gelar Doctor Honoris Causa biasanya diberikan atas kontribusi signifikan seseorang dalam bidang ilmu pengetahuan, dan mempertanyakan peran Raffi di bidang tersebut.
Dikutip dari PP No 43 Tahun 1980, “Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh suatu Perguruan Tinggi kepada seseorang yang dianggap telah berjasa dan atau berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia”.
Seorang netizen bertanya, "Raffi Ahmad dapat gelar Doctor Honoris Causa, apa itu? Dan apa kontribusi Raffi Ahmad dalam ilmu pengetahuan?"
Beberapa netizen juga berspekulasi bahwa gelar ini mungkin terkait dengan kepentingan politik, mengingat Raffi Ahmad dikenal mendukung Prabowo Subianto dalam pencalonannya sebagai presiden.
Mereka menduga Raffi mungkin akan mendapat posisi di pemerintahan.
Selain itu, netizen juga mempertanyakan alasan UIPM, sebuah institusi dari Thailand yang dianggap kurang dikenal, memberikan gelar kepada Raffi Ahmad.
Mereka merasa universitas tersebut tidak memiliki kaitan yang jelas dengan karier Raffi di industri hiburan dan digital di Indonesia.
Salah satu netizen mengomentari akun media sosial UIPM yang baru aktif sejak 2023 dengan jumlah pengikut yang minim dan kualitas konten yang dianggap kurang profesional.
Seorang netizen mencoba mengecek di official website MHESI Kerajaan Thailand, ternyata tidak ada kampus yang bernama Universal Institute of Professional Management (UIPM).
“Sudah mencoba mengecek lagi di official website MHESI Kerajaan Thailand, tidak ada kampus Universal Institute of Professional Management (UIPM) di list of Accredited Thai Higher Education Institution under MHESI of the Kingdom of Thailand”, tulis @alfanz30 dalam unggahannya di X.
Sebagai penutup, seorang netizen menyarankan agar Raffi Ahmad diundang ke acara diskusi seperti Indonesia Lawyers Club (ILC) untuk mendengar pandangannya sebagai seorang Doctor Honoris Causa.