Pesawat Boeing 737 Alaska Airlines Mati Mesin, Dugaan Akan Hancur Berakhir Sebaliknya

Jumat 30-08-2024,14:10 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Alaska Airlines mengalami insiden lagi!⁣ ⁣

Badan Penerbangan Federal mengatakan bahwa Boeing 737-700 yang dioperasikan Alaska Airlines menuju Oakland yang berangkat dari Bandara Internasional Seattle-Tacoma, terpaksa berbalik arah setelah salah satu mesinnya rusak di udara. Seorang juru bicara Alaska mengatakan bahwa mesin kiri Boeing 737 itu rusak segera setelah lepas landas.⁣

Syukurnya, pesawat mendarat dengan selamat tetapi penumpang trauma. Dabney Lawless, seorang penumpang dalam pesawat mengatakan insiden itu traumatis, membuatnya mengirim pesan singkat kepada orang yang mereka cintai karena takut. "Semua orang mengira kami akan jatuh," tulis Lawless dalam email ke Alaska. 

Seorang penumpang lain dalam pesawat mengatakan bahwa kerusakan mesin itu mengerikan tetapi memuji pilot karena menangani situasi tersebut.⁣

BACA JUGA:Gagal Ikut Kontestasi Pilkada Serentak 2024, Anies Baswedan Justru Bersyukur: Ini yang Terbaik

Meskipun Boeing tidak bertanggung jawab atas mesin tersebut, insiden itu terjadi saat perusahaan menghadapi pengawasan ketat atas serangkaian masalah mekanis dan keselamatan lainnya.

Menurut data FAA, Boeing sama sekali tidak memproduksi mesin pesawat tersebut. Pesawat yang terlibat dalam insiden hari Minggu itu telah berusia 24 tahun, dan mesin diproduksi oleh CFM International. 

Boeing hingga kini belum mengeluarkan pernyataan apapun menanggapi insiden tersebut. Hal ini menyisakan tanda tanya ikhwal perawatan dan pemeliharaan armada pesawat Boeing yang kerap bermasalah. 

BACA JUGA:Gagal Ikut Kontestasi Pilkada Serentak 2024, Anies Baswedan Justru Bersyukur: Ini yang Terbaik

BACA JUGA:Jelang Kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta, Ini Ruas Jalan yang Bakal Ditutup

"Penghargaan bagi kru karena mengikuti prosedur standar untuk situasi ini dan mendarat dengan selamat dan tanpa insiden," kata juru bicara Alaska. 

"Kami bekerja untuk menjaga tamu kami dan mengakomodir perjalanan mereka ke Oakland kemarin sore, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," tambahnya.

 

Salah satu penumpang, Dabney Lawless, yang berada di penerbangan bersama putranya berusia 13 tahun mengatakan, insiden tersebut cukup traumatis. Kerusakan pada mesin memicu kecemasan pada penumpang untuk mengabari orang-orang yang mereka cintai. 

"Tidak semuanya baik-baik saja," tulis Lawless dalam email ke Alaska, yang dibagikannya kepada Business Insider. 

Kategori :