6 Alat Kontrasepsi untuk Pria Selain Kondom: Langkah Partisipasi dalam Perencanaan Keluarga

Sabtu 10-08-2024,13:08 WIB
Reporter : Viza Aulia Zahra
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dalam dunia kontrasepsi, pria memiliki beberapa pilihan selain kondom untuk mencegah kehamilan.

Meskipun kondom merupakan alat yang paling dikenal, ada berbagai metode lain yang dapat digunakan pria untuk berpartisipasi dalam perencanaan keluarga.

Berikut adalah beberapa pilihan alat kontrasepsi pria selain kondom:

1. Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur bedah kecil yang sangat efektif sebagai metode kontrasepsi jangka panjang. Dalam prosedur ini, saluran vas deferens yang membawa sperma dari testis ke uretra dipotong atau disegel.

Akibatnya, sperma tidak lagi dapat bercampur dengan air mani saat ejakulasi, sehingga tidak dapat membuahi sel telur.

  • Efektivitas: Lebih dari 99%
  • Kelebihan: Prosedur sekali seumur hidup, tidak mempengaruhi gairah seksual, dan tidak memerlukan tindakan lanjutan.
  • Kekurangan: Bersifat permanen; meskipun bisa direversi, keberhasilannya tidak selalu terjamin.

2. Pil Kontrasepsi Pria

Pil kontrasepsi pria masih dalam tahap penelitian dan belum tersedia secara luas, tetapi beberapa kandidat pil telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji klinis.

Pil ini bekerja dengan cara menurunkan produksi sperma melalui pengaturan hormon atau mempengaruhi motilitas sperma sehingga sperma tidak mampu membuahi sel telur.

  • Efektivitas: Uji klinis menunjukkan efektivitas tinggi, tetapi belum tersedia data lengkap.
  • Kelebihan: Pilihan non-invasif yang mudah digunakan.
  • Kekurangan: Belum tersedia di pasaran secara luas dan mungkin memiliki efek samping hormon.

3. Gels Kontrasepsi Pria (Gendarussa)

Gendarussa adalah produk herbal yang sedang diteliti sebagai kontrasepsi pria. Bahan aktifnya berasal dari tumbuhan dan diklaim dapat menghambat enzim yang dibutuhkan sperma untuk menembus sel telur.

Gel ini biasanya diaplikasikan secara topikal dan dapat digunakan beberapa menit sebelum berhubungan seksual.

  • Efektivitas: Masih dalam penelitian.
  • Kelebihan: Bahan alami, non-hormonal, dan dapat digunakan saat dibutuhkan.
  • Kekurangan: Efektivitas dan keamanan jangka panjang belum sepenuhnya terbukti.

4. Kontrasepsi Injeksi Pria

Injeksi kontrasepsi untuk pria bekerja dengan cara menurunkan kadar testosteron dan hormon lainnya untuk mengurangi produksi sperma. Injeksi ini harus diberikan secara berkala (misalnya, setiap beberapa bulan).

  • Efektivitas: Uji klinis menunjukkan efektivitas tinggi, tetapi belum tersedia secara luas.
  • Kelebihan: Tidak memerlukan tindakan harian seperti pil.
  • Kekurangan: Memerlukan kunjungan rutin ke tenaga medis dan bisa memiliki efek samping hormon.

BACA JUGA:Layanan BPJS Kesehatan di RS Muhammadiyah Bandung Dihentikan, Penyebabnya Ditemukan Adanya Kecurangan Klaim

Kategori :