JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menegaskan tidak akan terulang kembali situasi dramatis di mana pemain-pemain klub yang dipanggil ke Timnas Indonesia.
Saat ini, jadwal Liga 1 telah dikoordinasikan secara matang oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menghindari konflik dengan agenda Timnas Indonesia.
Erick Thohir yakin, persoalan pemanggilan pemain yang menimbulkan ketegangan antara pelatih klub dan timnas akan teratasi dan dihindari di masa depan.
"Kesepakatan dengan liga dan seluruh klub itu ada aturannya. Semua klub dan pelatih telah menandatangani ketika timnas memanggil harus melepas," ungkap Erick di Jakarta.
Dulu, tindakan pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia kerap menuai kontroversi dan perdebatan.
Salah satu contoh konflik muncul antara pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll dengan juru taktik skuad Garuda, Shin Tae-yong, karena sering terlibat adu mulut.
BACA JUGA:
- PSSI Buka Peluang Laga Timnas Indonesia vs Australia Digelar di SUGBK, Ini Alasannya
- Exco PSSI: Tak Ada Target Lolos Pildun 2026 di Kontrak Baru Shin Tae-yong
Selain Doll, Pieter Huistra, pelatih Borneo FC, juga mengungkapkan keraguannya mengizinkan pemainnya bergabung ke timnas Indonesia. Kepastian Erick Thohir memastikan persoalan ini tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.
Saat jumpa pers Liga 1, Selasa 6 Agustus 2024 sore WIB, Erick Thohir menyampaikan informasi tersebut.
"Tetapi kan kita hidup bertetangga, hidup sama-sama satu rumah, maka kita buat aturan dan kalendernya Timnas Senior selama tiga tahun ke depan. Jadi kalau FIFA Matchday dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Liga pasti berhenti.Bahkan Liga bersama klub mendukung Timnas dengan H-4 sudah melepas pemainnya," terangnya.
Kendati demikian, Erick menegaskan Liga 1 tetap berjalan sesuai rencana selama Piala AFF berlangsung.
"Lalu untuk Piala AFF sendiri Liga tidak berhenti, sedangkan SEA Games berhenti," ucap ketua BUMN.
Sementara itu, Erick Thohir juga menyebut Liga akan berjalan sesuai rencana jika menyangkut agenda kelompok umur Timnas Indonesia.
Erick mengutarakan keyakinannya bahwa klub harus merasa puas dengan mengizinkan pemain mudanya bergabung dengan timnas Indonesia.
"Sedangkan untuk U-17 klub harus berterima kasih karena pemain-pemain mudanya dimainkan melawan negara-negara besar. U-19 juga sama, klub harus bersyukur pemain mudanya bisa bermain melawan Korea Selatan sama kemarin di Toulon di Prancis melawan negara-negara besar," tuturnya.