Tips Agar Tenang saat Mengatasi Anak Tantrum, Saatnya Jadi Orangtua yang Bijak

Jumat 02-08-2024,08:00 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - T antrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, terutama pada usia toddler.

Namun, sebagai orang tua, menghadapi tantrum anak sering kali menjadi tantangan tersendiri. Rasa frustasi dan lelah yang muncul adalah hal yang wajar.

Namun, dengan pendekatan yang tepat, kita bisa melewati fase ini dengan lebih tenang dan membantu anak belajar mengelola emosi mereka.

Memahami Tantrum Anak

Tantrum pada anak bukanlah bentuk manipulasi, melainkan ekspresi dari ketidakmampuan mereka untuk mengelola emosi yang kuat, seperti frustrasi, marah, atau kelelahan. Beberapa faktor yang bisa memicu tantrum antara lain:

  • Kelelahan: Anak yang terlalu lelah atau kurang tidur cenderung lebih mudah tantrum.
  • Kelaparan:  Rasa lapar bisa membuat anak menjadi rewel dan mudah marah.
  • Sakit:  Jika anak sedang sakit, tantrum bisa menjadi salah satu cara mereka untuk mengungkapkan ketidaknyamanan.
  • Perubahan rutinitas : Perubahan jadwal atau lingkungan yang tidak biasa bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan memicu tantrum.

BACA JUGA:

Tips Menghadapi Tantrum Anak  

  • Tetap Tenang: Reaksi orang tua sangat berpengaruh pada situasi tantrum. Cobalah untuk tetap tenang meskipun di dalam hati merasa frustasi. Ketika Anda tenang, anak akan merasa lebih aman dan cenderung lebih cepat tenang.
  • Berikan Ruang:  Jika memungkinkan, berikan anak ruang untuk melampiaskan emosinya. Jangan mencoba menghentikan tantrum secara paksa, karena ini justru bisa memperburuk situasi.
  • Validasi Perasaan Anak:  Akui perasaan anak dengan mengatakan, "Aku tahu kamu marah sekarang." Ini akan membuat anak merasa didengarkan dan dipahami.
  • Tetapkan Batasan:  Tegas tapi lembut, jelaskan pada anak bahwa tantrum tidak akan menyelesaikan masalah. Berikan batasan yang jelas tentang perilaku yang tidak dapat diterima.
  • Ajarkan Cara Mengelola Emosi:  Ajak anak untuk mengidentifikasi emosi yang mereka rasakan. Berikan contoh cara mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih sehat, seperti berbicara atau menggambar.
  • Jaga Diri Sendiri: Sebagai orang tua, Anda juga perlu menjaga kesehatan mental dan fisik. Luangkan waktu untuk diri sendiri, minta bantuan pasangan atau keluarga jika diperlukan.

Strategi Tambahan

  • Time-out:  Jika tantrum anak sudah tidak terkendali, berikan time-out singkat di tempat yang aman. Jelaskan pada anak alasan mereka diberi time-out dan kapan mereka bisa keluar.
  • Distraksi:  Cobalah mengalihkan perhatian anak dengan mengajaknya bermain atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.
  • Pelukan:  Setelah anak tenang, berikan pelukan hangat untuk menunjukkan kasih sayang.

Ingatlah, setiap anak berbeda dan membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Yang terpenting adalah tetap sabar, konsisten, dan memberikan kasih sayang yang cukup. Dengan demikian, Anda dapat membantu anak belajar mengelola emosi mereka dengan lebih baik dan tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.

 

Kategori :