Pasalnya, dilihat dari kondisi korban yang mengalami luka lebam cukup parah di bagian wajahnya. Selain itu, gigi R juga terlihat rontok disuga akibat benturan.
BACA JUGA:
"Karena bisa juga dari hasil kondisi ada benturan, benturan di tembok, ini harus kita melakukan olah TKP," ucapnya.
Sedangkan motif pasutri tersebut tega menganiaya kedua balita itu karena kesal lantaran tidak diberi uang untuk makan sehari-hari oleh ayah korban yang bekerja di Solo.
"Karena dititipin kemudian merasa tidak diberikan uang biaya kehidupan, maka kemudian melakukan kekerasan terhadap mereka," kata Gidion.
Kapolres memastikan, selain perawatan medis, pihaknya juga akan memberikan trauma healing terhadap para korban.
"Supaya anak mendapatkan haknya untuk berkembang lebih baik," ucapnya.
Kondisi Luka yang Dialami Dua Balita
Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan korban mengalami luka di bagian kepala hingga kepalanya.
"Ada luka pada bagian paha, di bagian kepala, tapi itu perlu observasi lebih jauh," katanya kepada awak media, Rabu 31 Juli 2024.
Kini keduanya tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Langkah awal yang kami lakukan sesuai dengan SOP penanganan terhadap korban anak yang paling awal adalah menyelamatkan anak. Sehingga kita merekomendasikan kepada dua anak ini untuk dirawat di RS Polri dan mendapat perawatan intensif dari dokter RS Polri," ujarnya.
Sementara, pasutri itu tega menganiaya dua bocah itu karena sakit hati.
"Iya salah satu, karena merasa dititipin, tapi tidak mendapatkan bantuan berupa uang. Tapi ini masih perlu konfirmasi ke orang tua kandung korban, apakah benar seperti itu," katanya kepada awak, Rabu 31 Juli 2024.
BACA JUGA:
Sebelum dianiaya, kedua bocah itu dititipkan orang tuanya kepada pasutri tersebut sebulan terakhir.