Viral! Seorang Guru Tahfidz Sekaligus Duta Kesehatan Mental Diduga Lakukan Pelecehan ke Anak SMP

Selasa 30-07-2024,07:21 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kasus pelecehan seksual pada anak dibawah umur kembali terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur. Kasus ini tengah viral di media sosial X (Twitter), yang diungkap oleh salah satu akun @xoxoxoxofire.

Akun tersebut mengungkap pelecehan anak di bawah umur tersebut dilakukan oleh seorang guru tahfidz dan juga Duta Kesehatan Mental yang bernama Mohammad Hermanto. 

Mohammad Hermanto diduga telah melecehkan sejumlah anak-anak SMP. Akun tersebut mengungkap jika Mohammad Hermanto melakukan pelecehan kepada para korban yang merupakan murid-murid SMP. 

Akun itu juga mengatakan jika Mohammad Hermanto berstatus sebagai Duta Kesehatan Mental, Guru Paskibra, dan juga sebagai Guru Tahfidz. bahkan, akun tersebut juga menyertakan bukti kesaksian dari para korban pelecehan Mohammad Hermanto. 

BACA JUGA:

“Dia ini guru Paskibra, predator anak, suka minta-minta pap dada ke anak muridnya,” tulis salah satu saksi dalam unggahan akun tersebut. Mohammad Hermanto bahkan sempat dikeluarkan dari salah satu sekolah tempatnya melatih Paskibra gegara dugaan pelecehan.

"DUTA KESEHATAN MENTAL TAPI BIKIN MENTAL ORANG LAIN RUSAK!! MELAKUKAN PELECEHAN KE ANAK SMP," tulis akun tersebut.

"NI CHAT DARI SALAH SATU KORBANNYA JUGA. FYI DIA INI JUGA NGAJAR TAHFIDZ, BAYANGIN COY DIA GURU TAHFIDZ TAPI KELAKUANNYA BEJAD!!" cuitan dari akun X @xoxoxoxofire pada Senin, 29 Juli 2024.

Korban mengungkapkan Mohammad Hermanto merupakan guru tahfidz, namun, memiliki pemikiran yang tidak senonoh.

"Jadi tu, dia kan guru Tahfidz lo tapi dia c***l parah," kata korban.

Korban menceritakan pada awalnya Mohammad Hermanto hanya menanyakan hal biasa. Namun, Mohammad Hermanto justru membahas hal tidak etis hingga memaksa mengirimkan foto tubuh korban.

"Dia awalnya nanya nanya biasa, ehh malah keterusan smpe ke 18+. Terrus ga lama dia minta yg aneh-aneh, minta pap "PD" lah segala macem terus disuruh rem*s-rem*s segala macem," ungkap korban.

Korban tampak merasa heran dengan sikap Mohammad Hermanto, yang seharusnya memberikan contoh yang baik sebagai seorang guru.

Kategori :