JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merespon keluhan masyarakat mengenai tingginya harga tiket pesawat.
Dia pun berjanji akan mengatasi tingginya harga tiket pesawat dengan melakukan sejumlah langkah.
Salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi operasional biaya pesawat.
Selain itu, Menko Luhut juga berencana untuk meninjau Cost Per Block Hour (CBH), yang merupakan komponen biaya operasi pesawat terbesar perlu diidentifikasi rincian pembentukannya.
"Ini bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan harga Tarif Batas Atas. Pemerintah juga akan mengkaji peluang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk beberapa destinasi prioritas," Jelas Luhut dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 12 Juli 2024.
BACA JUGA:
- Harga Tiket Pesawat Indonesia Termahal di Dunia,Begini Pandangan Luhut Binsar Pandjaitan
- Link Promo Tiket Pesawat Rute Jakarta-Bangkok, Dijamin Gak Bikin Nguras Kantong
Menanggapi rencana Menko Luhut tersebut, Pengamat dan Analis dari Asosiasi Penerbangan INACA Gatot Rahardjo mengatakan bahwa memang ada aturan yang sudah dikeluhkan juga oleh industri penerbangan sejak lama.
Namun menurut Gatot, hingga saat ini masih belum ada tindakan apapun dari pihak Pemerintah terkait pajak dan bea masuk.
"Yang mau dikurangi Pak Luhut itu kan sebetulnya bisa dibilang efisiensi. Tapi selama ini efisiensi yang seperti itu tidak bisa dilakukan oleh maskapai karena ada aturan-aturan yang menghalangi. Jadi kalau pemerintah akan membenahi, harus dilakukan secepatnya dan harus ada kepastian hukumnya," Ujar Gatot saat dihubungi oleh Disway pada Jumat (12/07).
Menurut Gatot, aturan-aturan terkait penerbangan yang tumpang tindih, tidak ramah bisnis, dan tidak sesuai operasional memang harus segera dikoreksi. Gatot berharap, Pemerintah dan Kementerian nantinya juga bisa melibatkan pihak-pihak terkait
"Untuk mengkoreksi, harus melibatkan stakeholder terkait seperti maskapai, bandara, MRO, Groundhandling, asosiasi penerbangan dan lain-lain," Ujar Gatot.(bianca)