Sejarah Malam 1 Suro, Mitos-mitos dan Tradisi Dibalik Tahun Baru Jawa

Sabtu 06-07-2024,18:05 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Malam 1 Suro, atau dikenal juga sebagai 1 Muharram dalam kalender Islam, adalah malam penuh makna bagi masyarakat Jawa. Di malam ini, banyak tradisi dan ritual dijalankan, erat kaitannya dengan cerita dan legenda kuno, terutama yang berhubungan dengan sosok Aji Saka. 

Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa yang membuat malam ini begitu istimewa.

Ritual Kejawen dan Legenda Aji Saka

1. Ritual Kejawen di Malam 1 Suro

Bagi masyarakat Jawa, Malam 1 Suro dianggap malam yang sakral. Ritual-ritual yang dilakukan seringkali dihubungkan dengan kedatangan Aji Saka, tokoh legendaris yang diyakini datang ke Pulau Jawa untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman makhluk gaib.

BACA JUGA:

Tradisi ini melibatkan berbagai kegiatan spiritual, seperti pengelilingan keraton (mengelilingi keraton dengan diam), memandikan benda pusaka, hingga mandi kembang.

2. Legenda Aji Saka

Cerita tentang Aji Saka sangat populer di kalangan masyarakat Jawa. Legenda ini menceritakan tentang Aji Saka, pemuda sakti yang datang ke Medang Kamulan bersama dua pengawalnya, Dora dan Sembada.

Mereka dikenal sebagai pahlawan yang berhasil mengalahkan makhluk gaib dan membebaskan rakyat dari kekuasaan mereka. Dalam perjalanan mereka, Aji Saka menciptakan aksara Jawa, yang konon terinspirasi dari pertarungan antara Dora dan Sembada.

BACA JUGA:

Asal Usul Kalender Saka

Pada masa Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma, penguasa Kerajaan Mataram Islam (1613-1645), ada upaya untuk menyatukan dua kubu masyarakat Jawa yang terpecah akibat perbedaan keyakinan antara Kejawen dan Islam.

Sultan Agung mengubah kalender Saka agar sesuai dengan penanggalan Islam, sehingga Malam 1 Suro juga diperingati sebagai awal tahun dalam kalender Jawa.

Ritual Tahunan di Malam 1 Suro

Kategori :