JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest merupakan kondisi kritis yang dapat mengancam nyawa.
Dokter ahli jantung Siloam Hospital Prof. Dr. dr. Yoga Yunaidi, SpJP(K), FIHA, FAsCC menjelaskan tentang apa yang terjadi ketika tubuh mengalami henti jantung mendadak.
"Sejatinya pada saat henti jantung, jantung justru berdebar sangat cepat," ujar dr. Yoga kepada Disway.
Sedemikian cepatnya, lanjut dr. Yoga, sehingga hanya berupa getaran fibrilasi saja dan tidak menghasilkan fungsi pemompa darah.
"Akibatnya darah berhenti beredar," ungkapnya.
Ketika hal ini terjadi, dr. Yoga mengungkapkan, hanya butuh 4 menit untuk menyebabkan otak rusak permanen.
Hal ini karena otak tidak mendapatkan aliran darah yang membawa oksigen dan zat gizi lainnya.
BACA JUGA:
- 7 Gaya Hidup untuk Mencegah Penyakit Jantung Koroner: Menurut Anda Nomor 4 Paling Susah Dihindari?
- Dapat Menjaga Kesehatan Jantung, inilah Manfaat Bunga Melati yang Penting untuk Diketahui!
Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya kecepatan pertolongan kepada pasien yang mengalami henti jantung mendadak sesegera mungkin.
"Nafas buatan dan penekanan dada yang efektif untuk menghasilkan pemompaan darah di jantung harus dilakukan segera setelah teridentifikasi tidak ada denyut nadi. Upaya itu disebut Bantuan Hidup Dasar (BHD)," tambahnya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut mengatakan, penelitian membuktikan bahwa kondisi henti jantung yang terjadi saat ada penolong yang mampu melakukan BHD menghasilkan survival yang lebih tinggi.
Selain BHD, terdapat alat kejut listrik yang bisa digunakan untuk mengatasi henti jantung.
"AED, automated external defibrillator, adalat alat kejut listrik yang digunakan untuk menghentikan kelainan irama jantung fatal yang menjadi sebab henti jantung."
Alat ini sangat efektif untuk konvversi irama jantung fatal (VF dan VT) ke irama normal (irama sinus).
"Tetapi efektifitas AED hanya diperoleh ketika kejut listrik dapat dilakukan cepat, agar belum terjadi kerusakan organ (khususnya otak)," tutupnya.