JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Cuaca ekstrem, yang mencakup fenomena seperti gelombang panas, badai, banjir, dan kekeringan, menjadi semakin sering dan intens akibat perubahan iklim.
Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga berdampak luas pada kesehatan, ekonomi, dan kehidupan sosial masyarakat.
Berikut berbagai dampak cuaca ekstrem dan pentingnya tindakan mitigasi serta adaptasi untuk menghadapi tantangan ini.
Dampak Lingkungan
1. Kerusakan Ekosistem
Cuaca ekstrem dapat menyebabkan kerusakan parah pada ekosistem. Badai dan banjir dapat merusak habitat alami, mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati. Kekeringan yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan degradasi lahan dan mengurangi produktivitas pertanian.
BACA JUGA:
- Prakiraan Cuaca di Indonesia 2 Juli 2024, Sebagian Wilayah Cerah Berawan dan Hujan Disertai Angin Kencang
- Simak Prakiraan Cuaca Jabodetabek 1 Juli 2024, BMKG: Waspada Hujan Ringan di Berbagai Wilayah
2. Perubahan Pola Curah Hujan
Fenomena cuaca ekstrem seringkali menyebabkan perubahan signifikan dalam pola curah hujan. Banjir akibat hujan deras dapat menyebabkan erosi tanah, sementara kekeringan dapat mengeringkan sumber air dan mengurangi aliran sungai.
Dampak Kesehatan
1. Penyakit Menular
Banjir dan cuaca lembap dapat meningkatkan risiko penyakit menular seperti demam berdarah, malaria, dan penyakit yang disebabkan oleh air tercemar. Genangan air akibat banjir seringkali menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang membawa penyakit.
2. Gangguan Pernapasan
Gelombang panas dan kebakaran hutan yang sering menyertai cuaca ekstrem dapat menyebabkan kualitas udara memburuk. Polusi udara yang tinggi dapat memperburuk kondisi kesehatan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
3. Stres dan Trauma