JAKARTA,RADARPENA.CO.ID-Layang-layang merupakan permainan tradisional yang cukup merakyat. Layang-layang dimainkan di Tanah Lapang, dengan memakai benang dan diterbangkan ke udara.
Permainan ini digemari laki-laki terutama anak-anak dan remaja. Permainan Layang-layang memiliki nilai sejarah. Anak-anak di negara ASEAN dan di belahan dunia terutama Asia gemar akan permainan layang-layang. Hal ini mendasari seorang tokoh perempuan Endang W Puspoyo mendirikan Museum layang-layang di Jakarta. Museum layang-layang berdiri pada tanggal 21 Maret 2003 dengan koleksi 600 jenis layang-layang berbagai ukuran dari kecil sampai ukuran besar. Layang-layang yang dikoleksi Museum layang-layang berasal dari beberapa negara ASEN seperti Indonesia, Malaysia Singapura dan lain-lain. Tokoh perempuan yang juga pakar kecantikan Endang W. Puspoyo mendirikan museum karena kecintaannya kepada layang-layang. Semua itu berawal saat dia berkunjung ke Amerika Serikat pada tahun 1970 dan memperoleh sebuah hadiah yakni layang-layang. BACA JUGA:Kuy ke Festival FYP Jajanan Kekinian di Mall Sarinah, Banyak Makanan Enak dan Cocok Kumpul-Kumpul BACA JUGA:4000 Hotel Terbaik di Selangor Mulai dari Rp500 Ribuan, Buruan Booking Jelajahi Wisata Negeri Jiran Malaysia Pada tahun 1980 Endang W. Pupoyo kerap datang ke Monas melihat anak laki-laki memainkan layang-layang. Sejak itu ia bertekad anak perempuanpun bisa memainkan layang-layang. Kala itu ia turut merasa budaya bermain layang-layang mulai merosot dan ditinggalkan. Kini keberadaan Museum layang-layang sekaligus pendirinya mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk pemecahan rekor pemrakarsa dan penyelenggara pembuatan layang-layang berbentuk diamond terbesar pada tahun 2011 serta penghargaan kepariwisataan Indonesia pada tahun 2024 yang diberikan oleh I Gede Ardika selaku Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu. Pendiri Museum layang-layang menginginkan bahwa layang-layang tidak hanya berfungsi sebagai permainan belaka, tetapi bisa dilibatkan dalam sebuah ritual tertentu. Berbagai Bangsa di dunia dapat dipastikan mengenal permainan layang-layang. Fenomena inilah yang mendorong berdirinya museum layang-layang. Museum layang-layang berada di Jalan H. Kamang No. 38B RT 8/RW 10 Padang Labu Kecamatan Cilandak Kota jakarta selatan. Koleksi layang-layang di Museum terus bertambah, seiring datangnya koleksi-koleksi baru dari para pelayang daerah dan luar negeri maupun layang-layang yang dibuat sendiri oleh karyawan museum. Museum layang-layang ini dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB – 16.00 WIB. Hanya momen libur nasional museum ditutup. Museum layang-layang ini merupakan yang pertama di Indonesia. Di Museum terdapat koleksi layang-layang dari negara Tiongkok, Jepang, Belanda Vietnam dan beberapa negara lain. Mulai dari ukuran layang miniatur yang ukurannya 2 cm sampai ke ukuran yang paling besar.Membedah Museum Layang-layang, di Kota Jakarta Selatan, punya 600 Koleksi Layangan dari Penjuru Dunia
Selasa 18-06-2024,19:36 WIB
Editor : Dimas Satriyo
Kategori :