JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Aksi boikot terkait Israel yang menyerang Palestina diakui memang memiliki pengaruh negatif terhadap Starbucks.
Namun ternyata masalah yang dihadapi raksasa waralaba kopi ini bukan hanya masalah itu saja.
Di luar cabang-cabang gerai kopi Starbucks di Amerika Serikat, para pengunjuk rasa menggelar aksi menuntut gencatan senjata dilakukan segera.
Dan Israel diminta menghentikan aksinya dalam Genocide tanpa alasan yang jelas.
Starbucks merupakan salah satu merek asal Amerika Serikat yang menghadapi penolakan atau reaksi keras karena dituduh berafiliasi dengan Israel.
Perusahaan waralaba kopi ini menyalahkan kesalahan informasi terhadap pandangannya setelah mengeluarkan pernyataan umum yang mengecam kekerasan di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Nicholas Saputra Jadi Brand Ambassador Susu Pro Israel, Netizen: Mikir
Presiden dan CEO perusahaan Starbucks, Howard Schultz menyatakan bahwa starbuckz tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel dan atau Angkatan Darat Israel dengan cara apapun.
Baru-baru ini muncul sebuah narasi jika Starbucks yang diboikot karena dukungannya terhadap Israel, mencoba menarik perhatian publik dengan menjual cangkir bermotif semangka yang menjadi salah satu simbl Palestina.
Sebuah postingan di Facebook membagikan informasi bahwa Starbucks yang dikenal salah satu brand yang mendukung Israel telah menjual cangkir dengan motif semangka yang merupakan simbol solidaritas terhadap Palestina. Disebutkan juga bahwa alasan Starbucks menjual cangkir tersebut untuk menarik perhatian publik karena telah banyak diboikot.
BACA JUGA:Agnez Mo Bakal Tempuh Jalur Hukum Usai Dituding Pro Israel, Siap Tindak Tegas Penyebar Hoax
Namun seperti yang dilansir oleh Reuters, faktanya Starbucks telah menjual cangkir motif semangka tersebut sebelum konflik antara Palestina dan Israel yang akhir-akhir ini memanas mulai 7 Oktober 2023. Sehingga dapat dipastikan bahwa cangkir motif semangka tersebut tidak terkait dengan menarik perhatian publik karena pemboikotan terhadap Starbucks.