Memahami Fungsi dan Kegunaan BI Checking untuk Meningkatkan Peluang Kredit

Sabtu 31-08-2024,17:50 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dalam dunia keuangan, memperoleh persetujuan kredit dari bank adalah hal yang penting bagi banyak orang. Salah satu faktor penentu dalam proses ini adalah BI Checking, yang kini dikenal sebagai Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Melalui artikel ini, mari kita mengenal lebih jauh tentang BI Checking, fungsinya, serta cara menjaga skor kredit agar tetap baik.

Apa Itu BI Checking?

BI Checking adalah proses pengecekan riwayat kredit seseorang yang tercatat dalam Sistem Informasi Debitur (SID). Sistem ini mencatat setiap aktivitas kredit yang dilakukan oleh nasabah, baik itu lancar maupun tertunggak. 

Data ini digunakan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya untuk menilai kelayakan kredit seseorang. Sejak 1 Januari 2018, fungsi pengawasan dan pencatatan ini telah dialihkan dari Bank Indonesia ke OJK melalui SLIK.

BACA JUGA:

Informasi yang tercatat dalam SLIK meliputi identitas debitur, fasilitas penyediaan dana, pemilik, penjamin, agunan, serta status kolektibilitas kredit. 

Kolektibilitas ini dikategorikan dalam skala 1 hingga 5, yang mencerminkan kelancaran atau masalah dalam pembayaran kredit nasabah. Berikut adalah pembagian skala tersebut:

  • Skor 1: Kredit Lancar - Nasabah membayar tepat waktu.
  • Skor 2: Kredit Dalam Perhatian Khusus - Nasabah pernah menunggak hingga 90 hari.
  • Skor 3: Kredit Tidak Lancar - Penunggakan selama 91-120 hari.
  • Skor 4: Kredit Diragukan - Penunggakan selama 121-180 hari.
  • Skor 5: Kredit Macet - Penunggakan lebih dari 180 hari.

Fungsi BI Checking

SLIK memiliki berbagai fungsi penting bagi bank, lembaga keuangan, dan pemerintah, antara lain:

1. Menjaga Kualitas Pemberi Kredit: Dengan melakukan analisis yang tepat terhadap calon debitur, bank dapat mempertahankan kualitas layanan keuangannya dan meningkatkan reputasi sebagai kreditur yang dapat dipercaya.

BACA JUGA:

2. Mempercepat Proses Pengajuan Kredit: Informasi terintegrasi mengenai data debitur memudahkan proses pengajuan dan evaluasi kredit, sehingga lebih cepat dan efisien.

3. Mencegah Risiko Kredit Macet: Dengan memverifikasi kelayakan kredit debitur, bank dapat mengurangi risiko kredit macet dan kejahatan keuangan.

4. Meningkatkan Akurasi Pengambilan Keputusan: Adanya data debitur yang akurat membantu bank dalam membuat keputusan yang cermat dan tepat.

Kategori :