JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kasus siswa SMP 73 Tebet berinisial GAD (14) yang loncat dari lantai 3 Gedung sekolahnya akibat frustasi dijauhi teman-temannya harus dijadikan pelajaran bagi keluarga.
Peristiwa ini menunjukkan bagaimana pentingnya pertemanan bagi seorang remaja.
Psikolog Klinis RSJ Menur Surabaya Ella Titis Wahyuniansari menjelaskan remaja merupakan usia peralihan, di mana pengakuan dari kelompok sosial menjadi sangat penting.
Pada usia remaja, Ella menjelaskan, mereka lebih membutuhkan pengakuan dari kelompok sehingga lebih terbuka kepada teman-temannya.
"Anak-anak pasti minta tolong ke orang tua, tapi remaja itu mereka akan cenderung larinya ke teman-teman," ungkap Ella ketika dihubungi pada Kamis, 23 Mei 2024.
Lantas muncul keinginan untuk bisa diakui di kelompok sosial dan dipahami oleh teman-temannya.
BACA JUGA:
- Tips Parenting Agar Anak Lebih Terbuka pada Orang Tua, Yuk Simak Selengkapnya
- Catat Bun! Gangguan Mental Anak dan Remaja Berpengaruh hingga Dewasa, Ini Penyebab yang Paling Dominan
"Jadi dia punya kelompok sosial, ingin diakui di kelompok sosialnya. Ketika nggak ada, itu akan menjadi tekanan sendiri buat dia," lanjutnya.
Terlebih, masa remaja juga berkaitan dengan adanya pergolakan emosi.
"Tekanan-tekanan itu akan menjadi pergolakan emosi, makanya mereka cenderung berpikirannya pendek, tidak akan berpikir panjang. Karena karena emosi cenderung lebih dominan daripada logika, emosinya yang lebih kuat," imbuhnya.
Tak ayal, usia remaja sering dikatakan labil secara emosional.
Ketika pergolakan emosi ini tidak tertangani dengan baik, dapat menimbulkan permasalahan dalam kesehatan mental.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang remaja untuk mengelola emosinya.
BACA JUGA:
- Beragam Manfaat Kesehatan dari Secangkir Teh Chamomile yang Baik untuk Fisik dan Mental
- Waspada! 5 Dampak Negatif Jika Kecanduan Media Sosial, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Hal ini dimulai dari pengaruh lingkungan, terutama keluarga.