BACA JUGA:
- Ketahui Penyebab Perilaku Penyimpangan Seksual Remaja dan Cara Mengatasinya
- Tren Warna Baju Lebaran untuk Couple di 2024, Bagi Remaja maupun Dewasa
"Yang terpenting adalah membangun rasa aman, nyaman, dan kepercayaan dalam hubungan orang tua dan anak. Dengan begitu, anak akan merasa leluasa untuk terbuka dan berbagi," tambah Ayu Safitri.
Meskipun membutuhkan kesabaran dan konsistensi, upaya membangun komunikasi terbuka sejak dini akan memberi banyak manfaat, seperti mencegah perilaku berisiko pada anak, mempererat ikatan keluarga, serta membantu perkembangan kepribadian anak yang sehat dan positif.
Selain itu, orang tua juga perlu memberikan teladan dalam hal keterbukaan. Dengan menunjukkan diri sebagai pribadi yang terbuka dan jujur, anak akan terbiasa dengan pola komunikasi yang sehat.
Ayu Safitri menyarankan agar orang tua tidak segan berbagi pengalaman dan cerita kehidupan kepada anak, tentu dengan mempertimbangkan kesesuaian konten bagi usia anak.
BACA JUGA:
- 5 Rekomendasi Pelembab yang Bagus dan Aman Buat Kamu Para Remaja Kekinian
- Mengatasi Kulit Bruntusan: Penyebab, Tips Ampuh, dan Produk Rekomendasi untuk Remaja
"Remaja memiliki kecenderungan untuk mengidolakan dan meniru orang-orang terdekatnya. Jika orang tua bersikap tertutup, anak pun akan mengikuti pola tersebut. Sebaliknya, keterbukaan orang tua akan mendorong anak untuk lebih terbuka pula," jelasnya.
Meski begitu, orang tua juga harus bijak dalam menentukan batasan privasi. Tidak semua hal perlu diungkapkan secara gamblang kepada anak, terutama isu-isu yang dapat membebani anak secara psikologis.
Yang terpenting adalah membangun rasa saling percaya dan menghargai antara orang tua dan anak.
Memasuki fase remaja, anak-anak memang kerap mengalami perubahan suasana hati yang cepat dan tingkat emosional yang meningkat.
Oleh karena itu, kesabaran dan pengertian dari orang tua sangat diperlukan. Jangan memaksa anak untuk berbagi jika ia belum merasa nyaman. Berikan ruang dan waktu hingga anak siap untuk terbuka.
"Komunikasi terbuka adalah proses yang perlahan dan bertahap. Yang terpenting adalah konsistensi orang tua dalam menerapkan pola komunikasi yang sehat dan saling menghargai satu sama lain," tutup Ayu Safitri.
Dengan mengikuti tips-tips di atas dan memupuk kesabaran, para orang tua dapat melewati fase menantang ini dengan lebih baik.
Komunikasi terbuka bukan hanya membantu mencegah masalah pada remaja, tetapi juga mempererat ikatan keluarga dan membantu mengembangkan kepribadian anak yang sehat dan positif.